Taylor Swift, Popstar Dunia Yang Perlu Istirahat

Penulis: Natanael Sepaya

Diperbarui: Diterbitkan:

Taylor Swift, Popstar Dunia Yang Perlu Istirahat Taylor Swift © AFP

Kapanlagi.com - "Sepertinya aku butuh istirahat. Aku pikir orang-orang mungkin perlu istirahat dariku. Aku akan... aku tidak tahu. Hang out bersama teman-temanku. Menulis materi baru. Mungkin bukan menulis musik baru. Aku tidak tahu," ungkap Taylor Swift pada U.K Magazine seperti dilansir dari Billboard.


Jujur saja, saya sebenarnya juga penggemar Taylor Swift, tapi bukan die hard sih. Banyak karyanya yang mengagumkan semenjak ia muncul sebagai gadis country yang dipuja dan disayangi orang-orang. Bahkan para pelaku musik country juga sepertinya akan mengakui kalau album self-titled miliknya adalah salah satu rilisan terbaik Amerika yang pernah ada.


Kejujurannya dalam bermusik serta kepolosan yang dituangkan dalam barisan lirik setiap lagunya jelas jadi hal yang patut dikagumi. Meski memang pop jadi formula dasar dalam meramu setiap musiknya. Benar saja, Taylor Swift mulai menyuntikkan satu per satu musik pop di tengah deretan tracklist rilisannya.


Taylor Swift, salah satu popstar fenomenal di era musik modern © SplashnewsTaylor Swift, salah satu popstar fenomenal di era musik modern © Splashnews


Mari kembali di tahun 2010, ketika Going Back To December dirilis dan jadi salah satu hit single terbesar Taylor Swift yang pernah ada. Pada track ini, nuansa pop pun mulai sedikit terasa tapi tetap masih satu nuansa dengan tracklist lain dalam album SPEAK NOW.


Pesonanya sebagai putri country yang disukai banyak orang pun mulai dipertanyakan. Namun di sisi lain, semakin banyak kawula muda yang keranjingan dengan gaya Taylor Swift yang lebih mature dan matang sebagai seorang popstar. Saya juga semakin menyukai Taylor Swift yang mulai lepas dari kesan gadis country yang lugu. Siapa yang bisa menolak pesona Tay Tay? Sulit rasanya.


Begitu album RED muncul, Taylor Swift seolah menegaskan dirinya memang akan menguasai industri musik pop. Tentu saja We Are Never Getting Back Together dan 22 misalnya, jadi track pembuktian Taylor Swift dalam hal ini. Sukses? Jelas, bahkan saya rasa belum ada yang bisa melakukan hal nekat seperti Taylor Swift di album 1989.


Menjadi pop, keputusan terbesar Taylor Swift dalam karir dan industri musik global © SplashnewsMenjadi pop, keputusan terbesar Taylor Swift dalam karir dan industri musik global © Splashnews


Walau ia menarik sejumlah karyanya dari platform streaming, tetap saja album 1989 berhasil menjadi turning point Taylor Swift sebagai the biggest popstar nowadays. Banyak yang menyayangkan, tapi keputusannya untuk meninggalkan musik country pun sama sekali tidak salah. Bisa dibilang, Swift memberikan pengaruh besar terhadap cara pandang para musisi, label, platform digital, hingga pendengarnya bagaimana menghargai sebuah karya musik.


Tapi kesuksesan ini tetap tak lepas dari unsur drama maupun gimmick. Imej seorang perempuan yang selalu gagal dalam membangun sebuah kisah cinta jadi salah satu hal yang membuat sosok Taylor Swift mulai menjenuhkan. Mulai sangat terasa saat hubungannya bersama Calvin Harris berakhir, DJ asal Skotlandia itu lantas membuka sedikit kisahnya yang pahit ketika ditinggalkan sang popstar dunia.


Ditambah, banyaknya sosok selebriti Hollywood lain seperti Demi Lovato, Kim Kardashian, dan tentu saja rival abadinya, Katy Perry, yang kini tak lagi sepaham dengan Taylor Swift. Cukup wajar kalau ada yang bertanya, kenapa ada banyak orang yang membenci Taylor Swift?


Terlalu banyak drama dan gimmick, mulai membuat Taylor Swift semakin terasa menjenuhkan © AFPTerlalu banyak drama dan gimmick, mulai membuat Taylor Swift semakin terasa menjenuhkan © AFP


Sebenarnya sih tidak ada yang salah, bahkan merambah musik pop pun bukan sebuah dosa bagi setiap musisi. Toh, semua orang juga selalu menikmati sesuatu yang 'pop' dalam kesehariannya. Begitu juga dengan drama yang dijalaninya, entah apakah memang menjadi salah satu strategi agar karirnya licin, atau tersakiti karena cinta memang selalu jadi formula utamanya dalam menciptakan sebuah karya. Tidak ada yang tahu.


Selain itu, Taylor Swift juga selalu merilis album setiap 2 tahun sekali dan dalam masa itulah ia akan menjadi salah satu musisi paling dominan di industri musik dunia. Istirahat dari industri hiburan, rasanya bukan pilihan yang salah. Dan kalau seandainya album #TS6 pun dirilis 3 tahun lagi, Taylor Swift akan tetap jadi sosok yang besar dan ditunggu-tunggu.



(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ntn)

Editor:

Natanael Sepaya

Rekomendasi
Trending