Diterbitkan:
"Awalnya keberatan, ada cek-cok, karena waktuku juga pasti berkurang. Cuma akhirnya kita berusaha mengatur sebaik mungkin," kata Ryan di Pisa Cafe Mahakam, Jakarta Selatan (16/2).
"Mereka pasti complain ya. Karena di sana aku juga pencipta lagu ya," sambung Ryan.
Jadwal manggung memang menjadi kendala utama. Tapi, antara Ryan dan Nu Dimension yang masih satu label, Sony Music Indonesia, membuat pemilik nama Ryan Hartanto Tedja ini menyerahkan sepenuhnya jadwal manggung kepada pihak label.
Advertisement
"Semua pasti ada solusinya. Label sudah memikirkan solusinya. Kita sekarang gak bisa menebak-nebak. Jalanin aja dulu, biar Tuhan yang menentukan," lanjutnya.
Soal kenyamanan, pria 18 tahun ini menegaskan baik bersama grup maupun sendiri, ia merasakan kepuasan yang berbeda. "Kalau di NuDi lebih ke kebersamaan kita. Kalau solo, aku bisa menampilkan karya yang aku punya. Dan aku ingin memperkenalkan karya-karyaku," tukasnya.
Namun, menjadi penyanyi solo adalah keinginan terbesar pemilik postur 176cm/72kg tersebut. "Kita kadang harus worst condition ya. Bukannya berpikir negatif juga. Sampai sekarang aku bahagia. Ini adalah proyek yang aku siapkan untuk jangka panjang," tandasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ato/faj)
Advertisement