Diperbarui: Diterbitkan:
Dan Dima Miranda merupakan salah satu penyanyi wanita yang hidup sejalan dan seangkatan dengan nama-nama tenar di atas. Awal karir, bersama Franky, ia pernah merekam sebuah album berjudul OBRAL BESAR.
Pada 1997, Dima pun melibatkan diri dari aksi antar panggung dalam Komunitas Gelombang Putih bersama Iwang Noorsaid, Franky Sahilatua, Iwan Fals, Doel Sumbang, Trie Utami, Yance Manusama, Ekky Lamo, dan beberapa lainnya.
Dan saat ini, ia pun kembali dengan sebuah album berjudul CATATAN BUNYI SEARAH PULANG. "Hilang lebih dari 5 tahun. Mulai lagi emang sangat sulit sekali. Untung ketemu sama temen-temen yang mendukung. Makanya buat musisi lainnya jangan pernah berhenti berkarya. Kalau kita berhenti, kita bisa berhenti sensitif," ujarnya di Coffee War, Kemang, Jakarta Selatan (30/8).
Advertisement
Lagu-lagu balada memang memiliki kesan yang jujur. Itulah yang selalu ada dalam lirik-lirik musik ala Iwan Fals, Ebiet G Ade, Leo Kristi, dan lainnya. "Saya kalau bikin karya ngalir aja. Nggak pernah memposisikan diri untuk jadi penyanyi balada. Semua lirik adalah apa yang saya lihat dan rasakan," tuturnya.
Pengamat musik tanah air, Bens Leo pun mengungkapkan harapannya agar musik-musik balada seperti Dima bisa kembali mewarnai industri musik tanah air. Karena jika ditilik dari kesempatan sukses, semuanya memiliki prosentase yang sama.
"Musik ini harusnya bisa diangkat kembali ke masyarakat. Karena lagu balada biasanya mengutamakan lirik yang jujur, berisi pesan moral, dan protes sosial. Nama Leo Kristi, Franky Sahilatua, Bob Dylan, Eric Clapton, Ebiet G Ade harus tetap hidup," tukas Bens.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ato/gtr)
Advertisement