Diperbarui: Diterbitkan:
"Kita ikutin industrinya. Kalo udah eranya digital, ya ikutin aja. Kita pengen karya kita tetep bisa dibeli, walaupun digital," ujar Indah saat ditemui di Twenty Cafe, kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Indah menambahkan kalau membeli rilisan secara online memang lebih merepotkan. Tidak seperti membeli album fisik, yang tinggal datang ke toko musik, bayar, dan bawa pulang CD musisi favorit. Namun, keduanya memang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
"Tapi buat kita hal baru yang membawa sesuatu positif yang patut dicoba dan dijalani. supaya pendengar Maliq, misalnya nggak bisa denger di daerah CD-nya nggak ada, jadi dia bisa dapat dengan penjualan online. Dengan download juga bisa. Jadi asalkan para pendengar bisa menikmati, jadi itu bukan suatu kemunduran," jelas Indah panjang lebar.
Advertisement
Maliq and D'essentials mengaku kalau sekarang sudah tak se-idealis dulu. Kini band yang baru saja merilis album keenam berjudul MUSIK POP itu bisa fleksibel dengan pasar dan pendengarnya.
"Kalo ini 2004, album pertama kita akan idealis," lanjut Indah. "Yang paling penting buat kita bermain musik yang jujur dan apa adanya," tegasnya kemudian.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ato/trn)
Advertisement