Jadi Penyanyi Dangdut Pantura, Happy Salma Belajar Goyang

Kapanlagi.com - Happy Salma sukses menghibur para penonton dalam pementasan Monolog #3Perempuanku, Bukan Bunga Bukan Lelaki yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada hari Sabtu (26/9) kemarin. Pada pertunjukan itu, ia berperan sebagai penyanyi dangdut pantura bernama Liza Sasya yang bercita-cita menjadi penyanyi terkenal di ibu kota. Tentu peran ini sangat bertolak belakang dari peran-peran ibu satu anak itu sebelumnya yang biasanya, yakni perempuan kuat, tegas dan pembela kaum perempuan.

"Yang menarik adalah ketika dikasih naskah ini, kita dikasih leluasaan buat interpretasiin naskah tersebut dan yang paling susah buat saya gimana menterjemahkan Liza, saya kan bukan penyanyi dangdut, kadang ingat nyanyi lupa goyang, goyang hot lupa nyanyi. Itu salah satu tantangan untuk bisa mengkombinasikan, apalagi tokoh Liza juga yang manis manja gitu deh yang sok imut," ujar Happy.

Bahkan demi totalitasnya menjadi penyanyi dangdut pantura, Happy menciptakan goyangannya sendiri yang dinamakan Si Goyang Galau. Istri dari Tjokorda Bagus Kerthyasa ini juga beruntung karena banyak mendapat masukan dari orang-orang di rumahnya yang memang gemar mendengarkan lagu dangdut.

"Saya dikasih tau mbak di rumah, kalau lagi nyanyi jangan sambil goyang nanti ibu ngos-ngosan. Oh oke-oke, saya juga sering merhatiin kalau mbak-mbak lagi dengar lagu dangdut kayak gimana. Si Goyang Galau itu agak susah sih latihannya, sampai tiap hari saya dengar lagu disco-disco pantura gitu. Koreo-nya itu saya ciptakan sendiri, saya dulu pernah nari tapi nari jaipong, tradisional, tapi udah lama waktu kecil," jelasnya.

Selain bernyanyi dan bergoyang dangdut, Happy juga kesulitan mencari kostum yang akan dipakainya di atas panggung. Wanita yang baru saja melahirkan 5 bulan lalu itu bahkan sempat kesulitan mendapatkan kostum yang pas dengan badannya

"Saya mencari kostum cukup sulit dengan warna, rambut, sepatu boot dan gaya bicaranya (yang sesuai). Dulu kan saya selalu peranin tokoh yang tegas, ini mendayu, kadang kelibet, harus banyak belajar. Saya jika mau melakukan sesuatu nggak mau setengah-setengah harus pol, semoga ada yang ngasih saweran," canda Happy.