Goyangan Kaku, Happy Salma Diprotes Suami

Kapanlagi.com - Happy Salma kembali bermain dalam pertunjukan teater monolog berjudul #3Perempuanku, Bukan Bunga Bukan Lelaki. Bersama Olga Lidya dan Inayah Wahid, ketiganya diceritakan menjadi istri yang dipoligami.

Dari ketiga karakter tersebut, Happy Salma sukses mencuri perhatian penonton. Happy yang biasanya selalu berperan sebagai tokoh serius itu, kali ini harus berperan sebagai Liza Sasya, penyanyi dangdut pantura yang ingin meraih kesuksesan dengan cara instant. Demi pendalaman karakternya itu, ia pun banyak menonton video-video klip lagu dangdut.

"Aku banyak melihat goyangan-goyangan, lagu-lagu dangdut, terus gimana cengkoknya. Sebenarnya itu hanya imajinasi aku juga kalau dalam perempuan yang dangkal, dalam arti memilih jalan pintas untuk menuju kesuksesan pasti kan punya pandangan sendiri," ujar Happy saat ditemui di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada hari Jumat (25/9).

Selain berdiskusi dengan penulis naskah dan sutradara, ibu satu anak itu juga rajin menonton para perilaku pedangdut pantura di youtube. Pada akhirnya, Happy dapat memerankan tokoh Liza dengan gayanya sendiri, tanpa meniru siapa pun.

"Pasti ya ada observasi, diskusi sama pemusik sama sutradara, penulis naskah, sama teman-teman juga, jadi banyak lihat video klip lah, lihat interview teman-teman yang memiliki profesi sebagai penyanyi dangdut pemula," sambung Happy.

"Dan akhirnya Liza sendiri peran yang saya ambil ya menemukan dirinya sendiri tanpa meng-copy siapapun, tapi mengambil inspirasinya dari banyak orang, kejadian, nggak bermaksud oh ini nyindir si ini, si itu. Ya kalau saya menjadi perempuan seperti Liza mungkin juga akan bersikap seperti itu," lanjutnya lagi.

Lucunya, Happy yang rajin berlatih goyang dangdut di rumah, justru mendapat protes dari suaminya, Tjokorda Bagus Kerthyasa. Menurut sang suami, goyangan Happy tidak seperti goyang dangdut melainkan lebih mirip gerakan senam. Atas masukan dari sang suami, wanita berusia 35 tahun itupun makin banyak berlatih demi mendapatkan goyangan dangdut yang pas.

"Pas saya (latihan) goyang, kata suami saya, 'Itu kamu bukan goyang, itu kayak senam 90-an'. Oh iya ya kayak senam. Akhirnya saya cari lagi gerakan kurang lebih kaya gini. Yah semoga cukup mewakili lah jadi profesi (penyanyi dangdut) di panggung," tutupnya.