Diperbarui: Diterbitkan:
Meski besar pengaruhnya, tapi pasar bukan segalanya. Bagi Yovie Widianto, lebih baik tidak diterima pasar daripada harus mengorbankan jati diri dan keunikan yang dimiliki seorang musisi.
"Mending kita secara musikalitas bagus, ada ceritanya, daripada dipotong-potong, diedit-edit sehingga lompat sana-sini. Iya kalau laku," tegasnya di peluncuran album INDONESIA MAHARDDHIKA di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/08) malam.
Yovie menyayangkan jika seorang musisi rela mengorbankan karya. "Bakal malu kalau gak diterima pasar. Juga malu dengan sesama musisi pastinya, karena karyanya jadi tidak menarik," tegas pentolan Yovie and Nuno itu.
Advertisement
Namun komposer sekaligus pianis handal ini punya saran khusus untuk menjembatani antara idealisme musik dan kemauan pasar. Perlu strategi untuk bisa merebut hati para penikmat musik yang punya selera beragam.
"Agar musiknya bisa dikemas dan diterima seluruh masyarakat, karena kan tidak bisa dibohongi semua ini ditentukan masyarakat, gimana bisa diterima dan diapresiasi secara luas," ucapnya.
Mengolah kemasan musik agar bisa diterima tanpa mengurangi esensi karya adalah tips sekaligus PR bagi para pendatang baru di industri musik. Bagaimanapun juga, karakter lah yang akan berperan penting dalam kiprah mereka nantinya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ato/niz)
Advertisement