IN UTERO, Album Pembangkangan dan Protes Nirvana

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

IN UTERO, Album Pembangkangan dan Protes Nirvana
Nirvana
Kapanlagi.com - Tak seperti musisi lainnya, popularitas yang menanjak akibat kesuksesan album NEVERMIND tak membuat Nirvana terutama Kurt Cobain bangga. Mereka merasa gamang dan  terbebani dengan popularitas yang direngkuh.


Muak dijadikan boneka oleh label yang mengontrol dan seakan membatasi kebebasan dalam berkarya, Nirvana pun membuat kejutan di album berikutnya. Sebuah album yang akhirnya membuat label berang karena dibuat lebih berisik dengan kualitas sound jauh dari kata manis.


Pembangkangan Nirvana tak berhenti di situ saja. Dari segi lirik mereka lebih lugas dan pedas dalam meneriakkan kemuakan terhadap label yang seakan membelenggu mereka untuk menyiapkan materi yang bisa terjual cepat.


20 tahun berlalu album ini dirilis, namun pembangkangan ini masih bisa didengarkan di setiap lagu dan liriknya.


 

1. Rape Me

Rape Me dipilih sebagai gacoan untuk album IN UTERO yang akhirnya ditentang oleh label. Mereka menuduh jika lagu ini terlalu vulgar dan sempat ditolak oleh Wal-Mart dan K-Mart untuk mendistribusikan dan akhirnya diganti menjadi Waif Me.

Namun lagu Rape Me ini bukan sebuah lagu menceritakan pemerkosaan seksualitas. Pemerkosaan dilirik ini ditujukan kepada Nirvana sendiri yang seakan dituntut dan dipaksa untuk mencetak sebuah kesuksesan yang sama di album NEVERMIND. Namun Cobain sengaja mengaburkan makna dari lagu ini dan membuat semua orang memberikan asumsinya masing-masing.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pennyroyal Tea

Dalam sebuah interviewnya Kurt Cobain mengatakan bahwa lagu ini menceritakan tentang obat depresan yang ia coba untuk mengatasi sakit lambung yang dideritanya. Namun ada makna ambiguitas dari judul tersebut yang memang tak pernah diungkap sebelumnya.

Pennyroyal Tea adalah sebuah permainan kata yang dibuat oleh Kurt Cobain bagaimana dia dijadikan mesin pengeruk uang untuk kepentingan label. Penny bermakna uang recehan dan Royal Tea sendiri merupakan plesetan dari Royalty atau imbalan yang diterima oleh band. Ada sebuah keterasingan dalam diri Kurt Cobain yang ditangkap dilirik sarat makna ini. Keterasingan seorang musisi yang karirnya tengah menanjak dan kebimbangan akan dirinya yang merasa seolah-olah dieksploitasi untuk menghasilkan uang.

3. Radio Friendly Unit Shifter

Lagu ini adalah pelecehan Nirvana terhadap label dan radio yang hanya menginginkan lagu manis untuk diperdengarkan. Dan ini merupakan sebuah pernyataan keras sekaligus pertanyaan Nirvana kepada publik.

Dan pastinya lagu ini jauh dari apa yang bisa diputar untuk radio. Dengan sound gitar yang menggaung di awal dan kadar noise yang tinggi, namun masih menyelipkan rasa manis di dalamnya dan ditutupi dengan melodi yang sangat berisik. Permainan lirik Kurt yang penuh ambiguitas menyiratkan makna dari lagu ini, dan seperti dibait ini:

I'm nothing to do with what you think/If you ever think at all
Bi-polar opposites attract/All of a sudden my water broke

4. Heart Shaped Box

IN UTERO bisa dibilang puncak pergolakan Nirvana dengan kapitalisme atau dalam hal ini adalah label beserta industrinya. Di balik penghargaan dan album terjual berjuta-juta copy, ada pergolakan yang membuat Nirvana semakin gelisah.

Kegelisahan Nirvana tertuang dalam tembang manis berjudul Heart Shaped Box. Rasa takut dan kemuakan untuk dijadikan boneka yang membuat musik mereka penuh kepalsuan demi keuntungan sebagian orang. Mereka merasa terperangkap dengan apa yang diinginkan, namun dalam hati mengalami penolakan.

5. Tourette's

Sepertinya perkataan Kurt Cobain yang mengatakan bahwa lagu ini hanya untuk bersenang-senang adalah bohong. Karena makna dari lirik ini jauh dari kata bersenang-senang, dan sudah pasti setiap lirik yang dibuat oleh Kurt selalu memiliki filosofis mendalam.

Lagu yang penuh amarah dan dibalut dengan sound gitar mentah dan drum yang menghentak ini menjadi sebuah penegasan bagi Nirvana. Rasa ketidakpercayaan diri membuat mereka mengasingkan diri dari strata tingkat atas yang telah ditempuh. Bait Mayday mengisyaratkan bahwa mereka membutuhkan pertolongan untuk keluar dari lingkungan atau kesenjangan kelas, atau bisa diartikan industri musik.

6. Frances Farmer Will Have Revenge On Seattle

Lagu ini didedikasikan oleh Kurt Cobain untuk aktris Elena Frances Farmer yang perjalana karirnya sangat sensasional dan akhirnya dianggap mengalami kejiwaan. Melihat tokoh ini ada kesamaan antara Frances dengan kondisi Nirvana. Mereka sama-sama menjadi korban industri yang hanya memanfaatkan nilai dibandingkan bakat yang dimiliki.

Sedikit cerita, merasa tak sanggup dalam menghadapi ganasnya industri membuat pergolakan dalam diri Farmer yang akhirnya mengubah perilakunya yang berujung pada sebuah persidangan yang akibat dianggap menganiaya penata rambutnya. Dalam persidangan Farmer pun marah dan melempar botol tinta ke hakim dan menghajar polisi memar. Frances pun dianggap gila dan akhirnya dijadikan bahan percobaan oleh para ilmuwan dengan penanganan yang buruk dan keji, hingga akhirnya dia meninggal.

Ada kesamaan dalam diri Kurt dengan Frances. Mereka sama-sama memiliki antusiasme dalam bidangnya, namun akhirnya tertekan dan mencoba melepaskan diri setelah merasa dijadikan boneka oleh industri.

It's so relieving/To know that you're leaving as soon as you get paid/It's so relaxing/To hear that you're asking whenever you get your way/It's so soothing/To know that you'll sue me, this is starting to sound the same

7. All Apologies

Dalam daftar lagu, All Apologies ditaruh di bagian akhir. Sebuah lagu easy listening yang akhirnya secara epic menutup track per track yang digelontorkan oleh Nirvana sejak awal. Lagu ini mengisyaratkan permintaan maaf entah kepada siapa dan untuk siapa.

Sementara itu Kurt mengatakan jika lagu ini bukan dipersembahkan atau berkaitan dengan keluarganya. Bisa jadi lagu ini menjadi pertanda berakhirnya Nirvana dalam berkarya, atau merupakan permintaan maaf atas pembangkangan yang mereka lakukan?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending