Hollywood dan Gelombang Pop Pendobrak Perubahan

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Hollywood dan Gelombang Pop Pendobrak Perubahan
Kapanlagi.com - Sebuah fakta bahwa pendobrak perubahan di berbagai negara terjadi akibat pengaruh Amerika dengan kemegahan Hollywood dan budaya pop yang tengah merebak. Kedua kultur ini merasuk ke dalam pikiran orang untuk merasakan kebebasan yang tidak pernah mereka dapatkan.


Era 80-an di beberapa belahan dunia tengah mengalami krisis di mana partai komunis berkuasa. Soviet, Jerman Timur dan negara lainnya berada dalam cengkraman komunis dan sementara rakyatnya hanya bisa iri melihat perkembangan yang terjadi di negara lain.


Sementara di Amerika, lonjakan budaya pop tengah meledak dengan banyaknya musisi-musisi yang mengusung kebebasan baik dalam lirik hingga gaya busana. Gemerlap glamornya Hollywood pun disorot menampilkan gaya hidup baru yang mengusung tema serupa, yaitu kebebasan.


Euforia di Amerika pun segera ditangkap dan diadaptasi di negara lain. Trend terus merebak, menyerang anak muda yang tengah mencari sosok jati diri dan menjadi pengonsumsi utama gaya hidup ini. Mereka meniru semua yang terjadi di Amerika baik dalam segi pakaian hingga musik yang dimainkan.


Sementara itu Jerman Timur dan Soviet mencoba bertahan dengan etos yang telah mereka pegang teguh. Tembok Berlin yang menjadi pemisah nampaknya tak cukup untuk membendung rasa keingintahuan apa yang terjadi di negara sebelah. Mereka pun meretas siaran yang ada di Jerman Barat secara diam-diam guna untuk mengikuti apa yang terjadi di sana.


Amerika pun menciptakan sebuah ikon-ikon baru seperti Rambo yang dibintangi oleh dan sosok Michael Knight dari serial Knight Rider yang dibintangi oleh David Hasselhoff. Sebuah cerita heroik yang memiliki tema sama yaitu pembangkangan akan sistem dan mencari sebuah kebenaran.


Siapa sangka jika film ini ternyata digunakan oleh Amerika sebagai propaganda ke negara lain pada tahun 80-an. Dan rencana itupun berhasil karena film ini meraup sukses di berbagai negara khususnya di Soviet. Bahkan serial Knight RIder sendiri disukai di Jerman Timur, dan sosok David Hasselhof dianggap sebagai ikon pahlawan mereka.


Desakan untuk mendapatkan kebebasan mutlak tak terbendung lagi. Pemerintah Soviet pun mengubah keputusannya dan lebih melunak dengan bekerja sama dengan dunia barat. Perubahan juga menyusul pada Jerman Timur yang seakan tak tahan untuk bisa bergabung menjadi satu bersama saudara mereka di Jerman Barat.


Para pemuda turun ke jalan dan mencoba meruntuhkan padasnya tembok Berlin yang selama ini angkuh melintang. Pekikan kebebasan membuat tentara Jerman Timur tak bisa melakukan apa-apa dan hanya pasrah melihat dinding tersebut dirobohkan.


Tahun baru 1989 seakan menjadi euforia bersatunya Jerman yang dirayakan secara suka cita. David Hasselhoff yang kala itu merilis single Looking For Freedom seakan menjadi momentum tersendiri. Saat dirilis, single ini sudah bertengger di chart nomor satu di radio Jerman.


David pun didaulat untuk tampil dalam acara pergantian tahun yang digelar di kawasan tembok Berlin. Dengan gagah bak seorang pahlawan, David pun berdiri di atas reruntuhan dan bernyanyi di hadapan ribuan rakyat Jerman.



Tak bisa dipungkiri, sebuah lagu memang memiliki kekuatan besar untuk melakukan perubahan. Di satu sisi kultur ini juga menjadi sebuah propaganda ke negara yang bisa membawa kebaikan namun juga keburukan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending