Diterbitkan:
Melalui program ini, Indonesia siap untuk menjadi pelopor singing talent search untuk penyanyi-penyanyi se-Asia Tenggara. Selain itu digelarnya D'Academy Asia ini bertujuan untuk mempererat persahabatan antara negara-negara di Asia Tenggara.
"Ini cita-cita kita sejak lama, terbukti kini semua kontestan berkumpul bersama. Termasuk dewan juri juga bersama di sini. setelah dangdut Academy, kita mau membuat sesuatu yang lebih meriah dan bergaung, dan pemikiran itu akhirnya melahirkan D'Academy Asia (Dangdut Akademi Asia)," ujar Harsiwi Ahmad Direktur Program dan Produksi SCTV di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/11).
Dalam kompetisi tersebut, keempat negara mengirimkan 5 peserta untuk unjuk kebolehannya mulai 16 November 2015 mendatang di Indosiar. Jawara D'Academy season 1 dan 2 akan mewakili Indonesia, seperti Lesti, Aty, Danan, Irwan dan Evi.
Advertisement
Sementara itu dari Malaysia seperti Mimifly, Shiha Zikir, Hazman, Fitri Hiswady, Syuhada. Dari Singapura ada Abby Tinara, Suhaimi Zain, Lynn Malik, Henny Hanip dan Noe. Dari Brunei Darussalam ada Ana, Neff Aslee, George Maxon, Sai Firsa dan Yaniey Junaini.
Agar ajang tersebut semakin berkualitas, Indosiar menyiapkan nama-nama hebat dari keempat negara sebagai komentator. Dari Indonesia ada Saipul Jamiell, Inul Daratista, Iis Dahlia, Ivan Gunawan dan Soimah. Dari Malaysia ada Siti Nurhaliza, Amelina, Mas Idayu dan Noraniza Idris. Dari Singapura ada Rosalina Musa dan dari Brunei Darussalam ada Fakhrul Razi.
D'Academy Asia tidak menerapkan penjurian melalui polling SMS, melainkan penilaian yang dilakukan oleh juri. Agar penilaiannya objektif, tim juri untuk menilai penampilan kontestan diambil dari musisi-musisi top. Mereka di antaranya Hetty Koes Endang dan Hendro Saky (Indonesia), Pakngah dan Zulkifli Mazi (Malaysia), Mayuni Omar (Singapura), Hans Anwar, Gaddafy, Hj. Shahdon (Brunei Darussalam).
"Alasannya (pembuatan program D'Academy Asia), pertama, dangdut bisa populer juga di Asia, rumpun Melayu. Mereka memang sudah mengenal dangdut tapi tidak sepopuler di Indonesia. Kedua, dari ajang ini kita semakin mengenal satu sama lain yang akan muncul rasa kasih sayang. Ketiga, saling mengenal budaya, adat istiadat masing-masing negara juga. Diharapkan, mereka bisa ngetop juga di negara-negara yang ikut terlibat di D'Academy Asia. Yang kita pikirkan adalah Dangdut bisa mendunia," pungkas Harsiwi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/hen/sjw)
Advertisement