Diterbitkan:
Di salah sudut rumahnya terdapat sebuah rak berisikan piala-piala Ruth Sahanaya yang berjejer rapi. Itu merupakan sebagian piala yang ada di rumah, karena sisanya ada di kantor miliknya. Pelantun Kaulah Segalanya itu pun bercerita festival-festival yang diikutinya dan sampai menjadi juara. Menurutnya piala-piala yang diterimanya jaman dulu sangat unik-unik.
"Saya kan mulai bernyanyi, album pertama, mulai dikenal secara profesional itu tahun 1986-1987. Sebelumnya itu saya juga sering mengikuti festival-festival, awal mula yang saya ikuti itu ada Bintang Radio TV dan Pop Singer di Bandung. Itu penghargaannya berupa payung gede banget. Karena jaman dulu trophy-nya kan keren-keren, besar-besar," cerita penyanyi yang biasa disapa Mama Uthe ini.
"Ada salah satu lagi yang besar sekali karena berat banget, waktu acara Light Music Contest tahun 1985, di atasnya dari marmer. Saat saya menerima ini harus dua orang yang megang, berat banget sampai sekarang kalau saya pegang," lanjut istri Jeffry Waworuntu itu.
Advertisement
Namun dari semua penghargaan yang diterimanya ada salah satu yang menurut Uthe paling berkesan, yaitu ketika dirinya mengikuti ajang international Holland Casino Scheveningen Festival pada tahun 1992.
"Saya merasa itu momen yang paling bersejarah karena mulai dari situ saya lebih dikenal lagi dan satu hal lagi saya bisa membawa nama Indonesia di mancanegara, satu kebanggaan tersendiri. Penghargaan ini punya makna yang khusus. Karena waktu itu banyak pengikutnya, pesertanya dari seluruh dunia," kata ibu Nadine Waworuntu itu.
Saat itu ia meraih dua penghargaan sekaligus. Untuk kategori menyanyikan lagu wajib dan satunya lagi menyanyikan lagu dari composer Belanda. Mama Uthe memang salah satu penyanyi yang sanggup berprestasi tinggi di kancah internasional.
"Untuk lagu wajibnya saya bawakan Kaulah Segalanya dalam versi bahasa Inggris, Say You Will Always Be Mine. Untuk lagu dari composer Belanda sendiri saya dapatnya ini (piala sebuah mic). Mic ini pernah saya pakai dalam satu momen, tapi saya pikir sayang kalau dipakai lebih baik saya simpan sebagai kenang-kenangan," kenang Uthe.
Bagi ibu dari Nadine Emmanuella Waworuntu dan Amabel Odellia Waworuntu itu penghargaan yang diterimanya selama ini sebagai acuan dirinya untuk memberikan karya yang lebih baik lagi. Semoga sukses terus ya Mama Uthe di masa depan.
"Semua penghargaan yang saya dapat itu memacu saya untuk selalu membuat yang terbaik dalam segala hal. Karena memang saya berprinsip ketika melakukan pekerjaan saya selalu komitmen dan totalitas. Bekerja dengan hati dan enjoy," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rhm/sjw)
Advertisement