Diperbarui: Diterbitkan:
Band asal Indonesia ini mengusung metal satu jari atau Taqwacore, sebuah genre musik dengan membawa agama Islam dalam syiar liriknya. Musiknya pun juga sama dengan band-band metal pada umumnya, namun muatan lirik berbicara akan penindasan terhadap kaum muslim, zionisme hingga perjuangan Palestina.
Siapa saja band-band Indonesia yang mengusung Islam ini? Yuk kita kupas satu persatu.
Advertisement
Pastinya kalian sudah tahu dengan band satu ini setelah vokalisnya terpilih sebagai runner up Indonesian Idol 2014. Yup, sebelum tenar Husein Alatas adalah vokalis dari Children of Gaza dan wara wiri di panggung musik bawah tanah.
Band yang berdiri pada tahun 2009 menamakan genre bandnya sebagai desert metal dengan mengusung tema perjuangan Palestina. Mereka ingin mewakili penderitaan anak-anak Palestina yang terdzalimi dan menyuarakan kepada dunia apa yang terjadi di sana.
Children of Gaza tak hanya berbicara tentang Gaza saja, mereka juga menyuarakan penindasan, pembunuhan hingga pemerkosaan hak asasi yang saat ini masih terjadi. Meski dengan paham yang berbeda, namun Children of Gaza memiliki sambutan yang masjid di skena metal.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
@facebook.com/tengkorak.grindcore
Meski musiknya bising dan menggerinda, namun veteran Grindcore asal Jakarta ini menyuarakan nilai-nilai positif yang mengacu pada Al Quran dalam liriknya. Mereka selalu mengkampanyekan anti zionis dalam setiap lirik lagunya dan mendukung para mujahidin yang berjuang melawan penjajah.
Sebelumnya Tengkorak mengusung tema-tema yang sama dengan band sejawatnya yang selalu menyuarakan penderitaan, ketidakadilan dan berbagai isu sosial politik lainnya. Namun pada tahun 2009, mereka mengubah total ideologi yang dianut. Jika selama ini metal identik dengan alkohol, seks bebas, narkotika dan hal hal negatif lainnya maka hal itu menjadi musuh Tengkorak.
Dalam film dokumenter garapan Sam Dunn berjudul Global Metal, vokalis Tengkorak, Ombat Nasution menyatakan ideologinya yang membenci akan paham zionisme. Bersama bandnya dia mencoba mensyiarkan isu tersebut kepada pecinta musik metal.
Advertisement
Keagungan Tuhan bersama kitab sucinya, Al Quran menjadi pedoman bagi Purgatory dalam pembuatan lirik. Pengusung metal asal Jakarta ini menuangkan ajaran Islam dalam setiap lagu yang dibuatnya.
Pada awalnya, Purgatory memainkan musik death metal yang terinspirasi oleh Obituary dan Sepultura. Hingga pada tahun 2002, mereka pun mengubah konsep musiknya lebih spirituil. Album 7.172 banyak menceritakan akan kebesaran Tuhan serta Nabinya, dan salah satu lagunya yang paling mencolok adalah M.O.G.S.A.W (Messenger of God Sallallahu Alayhi Wasallam).
Dalam skena metal, secara tidak langsung Purgatory dikenal sebagai pelopor One Finger Metal atau metal satu jari, julukan bagi band yang mengusung Islam pada musiknya.
@@.facebook.com/ROTOR-Indonesia
Legenda metal ini kembali dengan semangat baru setelah vakum sekian lama. Sebelumnya gitaris sekaligus frontman Rotor, Irvan Sembiring memutuskan untuk menggantung gitarnya dan vakum dari dunia musik dan memilih menjadi Dai.
Kini Irvan pun kembali menggerakkan rotasi Rotor yang telah lama dibiarkan terdiam. Mereka mengusung thrash metal dengan balutan lirik Islami dalam musiknya. Rotor seakan kembali meneruskan konsep album Behind The 8 Ball dan Eleven Key.
Rotor menjadi pionir bagi musik metal yang menggabungkan agama pada liriknya. Seperti pada lirik Eleven Keys yang karyanya banyak memuji akan agama Islam serta keagungan Tuhan.
@facebook.com/MELODY-MAKER
Melody Maker adalah band yang memproklamirkan sebagai metal satu jari. Dalam misinya mereka menegaskan untuk menyuarakan lirik-lirik positif berdasarkan Al Quran.
Selain tema-tema umum yang di angkat menjadi lirik, Band yang terbentuk pada tahun 2004 ini juga menyanyikan hubungan manusia dengan Allah. Mereka ingin menyebarkan pesan-pesan positif di tengah pekatnya kecadasan musik yang diusung.
Simak salah satu single mereka berjudul Tobat yang menceritakan perjalanan orang yang berharap ridho dan tobat Tuhan.
@http://rootsofmadinah.blogspot.com/
Orang awam masih menganggap bahwa musik hingar bingar identik dengan hal berbau negatif. Namun stigma ini coba dibuang oleh The Roots of Madinah yang mengombinasikan pekatnya distorsi dengan lirik positif serta seruan untuk para jihad.
Perlawanan akan penindasan, pembunuhan dan kebiadaban yang terjadi di Palestina coba diserukan oleh kuartet dari Bekasi ini. Salah satu single yang sukses menggebrak adalah Dari Jakarta Hingga Jalur Gaza yang berhasil mencuri perhatian.
The Roots of Madinah ingin keluar dari pakem musik rock yang identik dengan dunia negatif. Mereka ingin membentuk karakter tersendiri dengan aliran yang lebih mengarah kepada syiar akan Islam.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement