8 Lagu Palestina Yang Akan Mengetuk Hatimu

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

8 Lagu Palestina Yang Akan Mengetuk Hatimu
Kapanlagi.com - Palestina kembali dibombardir bom yang melayangkan nyawa yang tak berdosa. Merenggut masa depan anak kecil dan menewaskan mereka yang tak berdosa. Hidup dalam ancaman ketakutan, berharap esok akan datang sebuah perdamaian.


Dukungan pun juga muncul dari kalangan para musisi yang terketuk hatinya. Mereka mencoba mengetuk hati nurani orang lain dengan sebuah lagu. Lirik ini menjadi sebuah pesan universal yang bisa disampaikan ke penjuru dunia, bahwa ada sebuah tragedi yang mengerikan atas nama kemanusiaan.


Berharap tragedi ini segera berakhir dan tak ada lagi nyawa yang tercabut setiap detiknya. Tak memandang kasta, ras hingga agama mari kita ulurkan tangan untuk membantu mereka baik secara langsung atau tidak.


Berikut 8 lagu yang menyuarakan dan kutukan bagi pengibar perang. Lagu ini sekaligus penyemangat rakyat Palestina bahwa mereka tidak berjuang sendiri.

1. Oneworld - Freedom For Palestine

Lagu yang dirilis pada 3 Juli 2011 lalu, kini berkumandang lagi. Sebuah lagu yang menceritakan krisis yang terjadi di sana dan penuh dengan pelanggaran hak asasi manusia. Membuat kita menjerit ketika menyimak lirik yang mereka lampirkan.

Adalah Maxi Jazz (Faithless), Dave Randall (Slovo/Faithless), LSK, the Durban Gospel Choir, Jamie Catto (1 Giant Leap), Andrea Britton, Harry Collier, Sudha Kheterpal, Andy Treacy, Attab Haddad, Joelle Barker and Tony Reed membuat sebuah kolaborasi bernama Oneworld. Lagu ini pernah menduduki posisi 10 di UK Indie Charts saat pertama kali dirilis.

Namun tak sedikit yang mengutuk lagu ini, bahkan Glen Block dari Fox News mengutuk lagu ini dan menyebutnya sebagai propaganda yang menyesatkan. Coldplay yang tempo hari memposting video ini sebagai dukungan untuk Palestine menuai imbasnya. Beberapa fansnya mengecam bahwa Chris Martin dan kawan-kawan telah melukai perasaanya.

Tak ingin menimbulkan keributan, Coldplay pun menghapus postingan video tersebut. Kabarnya link video tersebut diblock oleh Faaebook setelah dilaporkan oleh seorang user karena liriknya yang kasar.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Maher Zain - Palestine Will Be Free

Perang antara Israel dan Palestina seakan abadi dan tak pernah kunjung selesai. Kini perang tersebut kembali tersulut, puluhan mortir dan ribuan peluru berdesing mencabut nyawa anak kecil, ibu, dan siapa saja yang mencoba berlindung.

Kegigihan dan keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan negaranya, membuat Maher Zain terinspirasi untuk menciptakan lagu berjudul Palestine Will Be Free. Lagu ini menceritakan sebuah harapan yang ada pada setiap rakyat Palestina serta semua orang, bahwa sesuatu saat akan ada kebebasan dan perdamaian yang mereka impikan.

“Every day we tell each other/That this day will be the last/And tomorrow we all can go home free/And all this will finally end/Palestine tomorrow will be free."

Sebuah bait yang memilukan jika kita melihat seperti apa situasi di Palestina saat ini. Impian untuk tidur nyenyak atau berjalan-jalan secara tenang tanpa ada mortir atau peluru berdesingan.

3. Michael Heart - We Will Not Go Down

"We will not go down/In the night, without a fight/You can burn up our mosques and our homes and our schools/But our spirit will never die/We will not go down/In Gaza tonight …"

Michael Heart tergugah dengan perjuangan rakyat Palestina yang tak pernah menyerah. Meski hujan mortir dan peluru terus bertebaran, dengan batu dan senjata ala kadarnya mereka terus berjuang siang dan malam.

Atas kegigihan ini, dia pun membuat sebuah lagu untuk penyemangat rakyat Palestina. Dia mencoba mengetuk mata dunia seperti apa situasi akan perang yang tak imbang ini, namun tak pernah sama sekali menyurutkan semangatnya.

Lagu ini dirilis pada tahun 2012 dan dibebaskan untuk download atau diperdengarkan. Namun Michael juga menyarankan agar yang mendownload memberikan donasi yang akan dilanjutkan ke United Nations serta Works Agency for palestine Refugees In The Near East.

4. Roger Waters - We Shall Overcome

Artis internasional yang tak asing dengan isu politiknya baik di musik dan publik, Roger Waters selalu membuat lagu dengan konsep yang berisukan apa yang terjadi di masyarakat, perang dan ketidakadilan.

Meski bukan musisi berdarah muslim, namun Roger Waters menunjukkan kepeduliannya dengan apa yang terjadi di Gaza. Personel dari Pink Floyd ini mempersembahkan We Shall Overcome yang didedikasikan untuk rakyat Palestina.

Dalam liriknya mereka menyampaikan pesan ke penjuru dunia bahwa peperangan ini harus dihentikan. Roger juga berharap bahwa kelak permusuhan ini akan berbuah indah, di mana kedua kubu berjalan berdampingan dan menerobos tembok pemisah.

And we’ll break down the prison walls/We will tear down those prison walls/Together we will tear down the prison walls on that day/Deep in my heart I do believe/That we will tear down all those prison walls on that day

5. Sami Yusuf - Forever Palestine

Sami Yusuf menciptakan sebuah lagu yang sangat mengharukan yang diambil dari kisah nyata yang terjadi di Palestina. Lagu ini menceritakan bahwa seorang pemuda yang pamit kepada Ibunya untuk pergi berperang.

Bagi pemuda yang sudah cukup umur, mereka pun harus membantu saudara lainnya untuk ikut berperang walau hanya bersenjatakan ketapel dan batu. Tak ada pelatihan militer khusus, sedangkan mereka menghadapi tentara yang sudah terlatih dengan senjata yang canggih.

Tak bisa dibayangkan perasaan Ibunya yang harus mengikhlaskan anaknya untuk pergi berperang. Setiap menit hujan bom menyerang dan keesokannya jeritan dan linangan para Ibu yang pasrah melihat anaknya terbujur kaku di dalam peti mati.

"Mother don’t cry for me I am heading off to war/God almighty is my armour and sword/Palestine, Forever Palestine"



6. Lowkey - Long Live Palestine

Berjuang tak harus terlibat dalam perang, namun juga bisa dengan cara yang lain. Kareem Dennis atau dikenal dengan nama panggung Lowkey ini membuat sebuah lagu perlawanan rakyat Palestina.

Pemuda keturunan Inggris dan Irak ini yakin bahwa lagu memiliki kekuatan viral untuk menggerakkan sesuatu. Musisi yang juga aktivis politik ini menyerukan perlawanan Palestina sekaligus mengajak masyarakat dunia untuk bergabung dan mengutuk perang yang terjadi.

"This is for Palestine, Ramallah, West Bank, Gaza/This is for the child that is searching for an answer/I wish I could take your tears and replace them with laughter/Long live Palestine, Long live Gaza!."

Lowkey meneriakkan kebebasan Palestina kepada dunia. Dia berharap linangan air mata para Ibu bisa terhapuskan berganti gelak tawa saat bercengkerama dengan keluarga.

7. Abdullah Rolle - Children of War

Tak terasa air mata ini menetes ketika mendengar lantunan lagu milik Abdullah Rolle. Nasyid asal Inggris ini menceritakan kisah anak-anak Palestina yang menjadi korban perang.

Abdullah mempertanyakan apa salah korban-korban ini dan mengapa mereka harus melepas nyawa sekaligus masa depannya. Kepedihan Ibu yang pastinya tak pernah berharap melihat buah hatinya meninggal.

"Theres not a mother in this world who would watch her child/Cry in the street stand and watch her weep/Theres not a mother in this world who wouldnt give Up/Her own life for the life of her child."



8. David Rovics - Jenin

Terlahir dari keluarga Yahudi, bukan berarti David Rovics membenci Palestina. Dia menunjukkan simpatinya atas ketidakadilan dan perang yang melanda negara tersebut.

Penyanyi kelahiran New York dan juga aktivis politik ini mempersembahkan lagu bagi para pengungsi Palestina di Jenin. Lagu yang berjudul sama dengan nama  camp pengunsian ini juga melihat ke dalam pikiran seorang pembom bunuh diri.

Bagi seorang anak-anak, ini adalah sebuah tragedi yang akan mengakibatkan taruma berkepanjangan. Hidup dalam ketakutan setiap harinya, dan selalu waspada akan serangan dadakan. Entah sampai kapan mimpi buruk ini akan berhenti.

"Child, what will you remember/When you recall your sixteenth year/The horrid sound of helicopter gunships/The rumble of the tanks as they drew near."

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending