Diperbarui: Diterbitkan:
Semasa pemerintahannya dari 1970-1990, pemimpin yang dijuluki Iron Lady ini banyak menuai kontroversi. Politiknya yang konservatif yang membawa ke perang Falklands dan angka pengangguran meningkat membuat dia dibenci oelh rakyatnya.
Suara protes ini ditangkap oleh para musisi yang merasakan hal sama dengan menciptakan lagu bernada hujatan bagi Margaret.Mulai dari punk, pop, ska hingga rock melayangkan lirik hujatannya untuk Margaret.
Advertisement
Salah satu musisi yang bersyukur dengan meninggalnya Margaret Thatcher. Penantiannya di tahun 1988 yang ia suarakan lewat lagu akhirnya terjawab. Cukup kejam memang, namun dari sudut pandang Morrissey Thathcher tidak pernah memperdulikan rakyatnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
This Town's Becoming Like A Ghost Town/Government Leaving The Youth On The Shelf
Kegetiran yang dirasakan bagi generasi muda di Inggris pada tahun 80-an di mana pemerintah tidak berpihak kepadanya. Mereka mengibaratkan kota ini seperti kota mati. Dengan nada gloomy membuat lagu ini sangat pas, namun mereka memberikan sedikit hentakan di bagian reff.
Advertisement
Lagu ini kembali hidup seiring kabar kematian Margaret Thatcher. Berkumandang menjadi soundtrack perayaan meninggalnya sang tiran yang berkuasa pada 1989-1990.
Single yang diciptakan oleh penyanyi new wave asal New York City ini menceritakan kiprah Margaret di kancah politik. Margaret diibaratkan sebagai penyihir dan diharapkan kematiannya.
Legendaris art rock, Pink Floyd juga memiliki lagu untuk Margaret Thatcher. meski saat lagu ini dibuat Thatcher sedang memimpin, namun dia sudah menganggap perdana menteri tiran tersebut sudah tidak ada.
Jika musisi lain menggunakan lirik yang harfiah dan sarat makna, tidak bagi band punk asal Inggris ini. Dia langsung membuat lirik yang lantang dan keras dipadu musik keras. Mereka menyuarakan kemuakannya terhadap Thatcher.
Sebelumnya tak banyak yang menyangka jika lagu ini adalah protes untuk Thatcher. Terasa pedih ketika mendengar lantunan dari Sinead O Connor yang begitu menghayati lagunya.
Hingga tahun 2011 gelombang protes kebencian terhadap Margaret Thatcher masih ada. Kebebasan berekspresi di luar membuat mereka tidak takut untuk membuat judul yang lebih frontal. Lirik She's Gone! And Nobody Cried pun terbukti dengan pesta yang dilakukan oleh beberapa rakyat Inggris.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/faj)
Advertisement