10 Musisi Indonesia Yang Layak Dengar Versi Situs Amerika

Penulis: Adhib Mujaddid

Diperbarui: Diterbitkan:

10 Musisi Indonesia Yang Layak Dengar Versi Situs Amerika
Musisi Indonesia Yang Layak Dengar Versi Situs Amerika
Kapanlagi.com - Dunia internasional ternyata tidak hanya memandang Korea atau Jepang sebagai penghasil musik berkualitas di Asia. Setidaknya salah satu situs besar Amerika tengah asyik menyorotnya.


Pada salah satu artikel Situs Buzzfeed, mereka membahas 10 band/musisi Indonesia yang layak untuk didengarkan. Sangat menarik bahasan mereka. Dan kami rasa 10 nama ini memang sangat layak mendapatkan apresiasi lebih.


Siapa saja mereka? Simak halaman berikut ini.


 

1. Frau (Leilani Hermiasih)

"Dia adalah komposer luar biasa yang menggunakan piano digital untuk mengiringi vokalnya yang tak terlupakan."

Pujian itu memang tak berlebihan. Frau merupakan musisi jempolan yang sukses merilis dua album hebat dalam tiga tahun terakhir. Karya-karya musisi asal Yogyakarta banyak diwarnai dengan dentingan piano.

Khusus yang belum pernah mendengar karya Frau, simak single rekomendasi kami, Salahku, Sahabatku, Mesin Penenun Hujan dan Tarian Sari.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Neonomora (Ratih Suryahutamy)

"Dia mencampurkan musik kekinian dengan era 1930-an, suaranya bernuansa jazz. Ia adalah musisi pertama di Indonesia dengan sound folk rock."

Mungkin belum banyak yang mengenal nama Neonomora (Ratih Suryahutamy). Namun, urusan karya musik, Neonomora layak diandalkan.

Melalui singlenya yang berjudul Fight, Neonomora sukses mendapatkan pujian dari musisi internasional. Seperti yang tertera di situs resminya, personel Sigur Ros terlihat kagum dengan wanita 25 tahun ini.

"This song will sell good and easy in Europe.."

3. Aurette and The Polska Seeking Carnival

"Ini adalah musik yang layak dimainkan di karnaval di Prancis, ini akan membuatmu tersenyum."

Aurette and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) adalah band yang dibentuk di Yogyakarta dengan genre indie pop. AATPS beranggotakan tujuh personel dengan latar belakang musik yang berbeda.

Musik yang mereka mainkan sangat harmonis. Perpaduan latar belakang musik mereka sukses menghasilkan musik riang yang mereka sebut dengan nama Pop Folk Polka.

4. Answer Sheet

"Mereka adalah band dengan ukulele (iya, ukulele) yang terbentuk di SMA. Demikian."

Answer Sheet adalah grup asal Yogyakarta yang digawangi oleh Wafiq Giotama (Ogi) dan Mas Gilang Karebet (Karebet). Uniknya, Karebet awalnya lebih tertarik pada musik electro, sedangkan Ogi merupakan drummer dengan aliran deathcore.

Belakangan, mereka akhirnya merekrut Abi sebagai bassis. Kontribusi Abi terlihat jelas lewat album pertama mereka, CHAPTER I: ISTAS PROMENADE.

5. Glovvess

"Glovvess memilih RnB di level lebih tinggi dengan vokal yang lembut, beat berirama dan melodi gitar yang dingin."

Glovvess merupakan duo asal Jakarta yang terkenal lewat single Why Oh You (Hard To Get). Seperti yang dijelaskan di Situs Buzzfeed, mereka memang menyajikan musik RnB yang segar dan lembut.

6. Sigmun

"Ini adalah band rock psychedelic yang cukup terinspirasi dengan Sigmund Freud. Yeah."

Sigmun terbentuk pada tahun 2011 silam mengusung genre blues rock/psychedelic. Bulan Mei silam, band beranggotakan of Haikal Azizi (vocal/guitar), Nurachman Andhika (guitar), Mirfak Prabowo (bass) dan Pratama Kusuma Putra (drum) ini baru saja menggelar tur di dua negara, Singapura dan Malaysia.

7. Banda Neira

"Mengklaim 'nelangsa riang' sebagai genre, mereka memilih lirik puitis dipadu dengan nada-nada folk."

Banda Neira merupakan duo yang digawangi oleh Ananda Badudu and Rara Sekar. Musik yang mereka tawarkan sangat harmonis, banyak menyuguhkan musik akustik yang easy listening.

8. Mr. Sonjaya

"Sejak 2009, mereka memainkan semua yang berhubungan dengan swing-jazz, ballad hingga blues dan blues, dengan cerdas mengkritisi sistem politik Indonesia."

Mr. Sonjaya dibentuk tahun 2009 di Bandung. Mereka identik dengan musik folk yang lembut dan menenangkan. Salah satu single andalan mereka adalah Musim Penghujan. Simak klipnya berikut ini.

9. Nadafiksi

"Musik akustik Nadafiksi adalah 'comforting chaos', meng-cover setiap emosi di lagunya."

Nadafiksi merupakan unit asal Bandung yang dibentuk pada tahun 2009. Mereka memiliki ciri khas dengan lirik yang indah dan sayatan cello yang membuatmu tercengang.

10. Dialog Dini Hari

"Dengan paduan folk, blues dan ballad, Dialog Dini Hari menyuguhkan lirik puitis tentang sosial, kehidupan dan cinta."

Nama Dialog Dini Hari sudah bukan nama asing bagi pecinta musik indie di Indonesia. Imajinasi mereka cenderung liar dan sangat menarik untuk disimak.

Trio asal Bali yang menyajikan musik folk dengan vokal meneduhkan. Jangan terjebak oleh ketentraman lagu-lagu mereka, Dialog Dini Hari lihai memainkan lirik yang memberi perumpamaan dan menyindir kondisi sosial secara halus.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/adb)

Editor:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending