Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Grup musik Lantun Orchestra baru saja mengeluarkan album terbaru bertajuk 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta'. Sebanyak tujuh lagu yang terdapat di album tersebut. Menariknya, dari tujuh lagu tersebut memberikan perpaduan musik tradisi Betawi dan Jazz yang begitu enak didengar oleh semua kalangan.
Menurut Chaka Priambudi Wicaksono yang dikenal sebagai pemain doublebass, arranger, komposer, serta sebagai pendiri Lantun Orchestra mengatakan, 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta' merupakan album perdana Lantun Orchestra yang diris indie.
"Iya, udah rilis di digital dan kemaren udah di Demajors juga. Ini full album pertama. Konsepnya sih, formatnya bukan band, kayak mini orchestra. Lagu-lagunya original dan yang paling keliatan sih warna musik," kata Chaka, belum lama ini.
Advertisement
"Jadi mungkin belum pernah denger yah, kombinasi antara bunyi musik tradisional dengan musik modern. Dengan menggunakan alat musik tradisional tapi lagunya kreasi baru, ciptaan baru, lagu baru. Itu lebih dominan," tambahnya.
Kurang lebih satu tahun enam bulan, Chaka mengerjakan album 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta'. Sejak bulan Maret tahun lalu, Chaka mulai nyicil mengerjakan album ini. Karena tak dikejar target, di bulan November 2017 akhirnya album 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta' baru dirilis.
"Yang lama bikin lagunya. Karena kan bukan orang ngebut, kejar setoran. Namanya indie, jadi suka-suka gua," kata Chaka sambil tertawa.
Yang menarik, dari tujuh lagu yang terdapat di album 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta' ini, Chaka membuat empat buah lagu instrumental dan tiga lagu memakai lirik. Chaka mengatakan, lagu intrumental yang tidak memakai lirik dibuat untuk musik tarian.
"Di album itu, tiga ada liriknya. Empat lagu cuma instrumental. Emang dibuat tarian aja. Makanya di videonya cuma orang-orang nari. Dari semua lagu, alat musik tradisionalnya juga ada. Kayak gambang kromong, gendang, ada suling. Disetiap lagu itu beda-beda," katanya.
Lewat album 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta', Chaka mengatakan, ini adalah sebuah kontribusi dia sebagai warga asli Jakarta. Melalui lagu modern dipadukan unsur etnik betawi, Chaka bisa memandang Jakarta lewat lagu-lagu yang dia buat.
"Ini bentuk kontribusi gua sebagai penduduk Jakarta. Gua melihat Jakarta sebagai pandangan gua, yang gua cetak dengan ini (lagu). Jadi kita melihat di sini ada banyak isu yang diangkat. Alhamdulillah dari misi gua sekarang ini ada aja responnya," tandasnya.
Album 'Respon Ruang terhadap Kota Jakarta' terdapat tujuh buah lagu, diantaranya Pecinan, Kutunggu Kau di Salemba, Topeng Monyet, Warung, Nasi Kuning, Ngibing, dan Menjelang Petang.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/far/frs)
Advertisement