Kapanlagi.com - Grup musik asal Madura, Lorjhu' (dibaca lorcuk) baru saja merilis sebuah album baru bertajk PASESER di bawah label rekaman demajors. Album ini dirilis secara serentak pada 18 Maret 2022 lalu dalam format digital dan juga compact disc. Album PASESER berisikan 9 track yang berporos pada dinamika penyelaman identitas seorang Badrus Zeman, sosok utama di balik entitas musik Lorjhu’.
Baut kamu yang belum tahu, Badrus lahir dan besar di Sumenep, daerah pesisir Pulau Madura, lalu kemudian berkiprah sebagai seorang animator yang juga pengajar di ibu kota. Kehidupan di Madura, utamanya daerah pesisir, pun hadir sebagai tema utama lagu-lagu Lorjhu’.
Musik yang dihasilkan mengekspresikan rasa pesisir Madura dengan sensibilitas kontemporer, menyelaraskan bunyi tradisi dengan indie-rock anak muda Jakarta. 8 dari 9 track yang ada di album ini sempat hadir di pasaran sebagai rilisan-rilisan lepas dalam format digital. Dari mulai singel pertama yang dirilis tepat sebelum pandemi, Nemor hingga yang paling banyak diputar di platform seperti Kembang Koning. Menariknya semua lirik ditulis dalam bahasa Madura.
"Setiap lagu menggambarkan hal-hal yang pernah saya alami saat kecil. Ada juga rasa rindu dan panggilan untuk pulang. Untuk mengungkapkan itu semua saya lebih nyaman dengan bahasa Madura," ujar Badrus dalam press rilis yang diterima KapanLagi.com.
Lorjhu\' rilis album \'PASESER\' / Credit Foto: Dokumentasi Pribadi
Kiprah Lorjhu’ berbarengan dengan datangnya pandemi, membuat hampir semua proses produksi dilakukan sendiri oleh Badrus di rumahnya hanya dengan menggunakan perangkat smartphone serta sedikit bantuan laptop.Istimewanya, video klip dari Can Macanan pun digarap langsung di Sumenep oleh Badrus sendiri dengan hanya menggunakan kamera smartphone.
Lorjhu\' rilis album \'PASESER\' / Credit Foto: Dokumentasi Pribadi
Album PASESER, dengan semangat kemandirian serta potensi mentahnya, diharapkan menjadi pondasi dari kiprah seru Lorjhu’ di dunia musik. Paket unik yang ditawarkannya, yang mengedepankan gagasan kelokalan Nusantara, pun tampak mulai menarik perhatian tidak hanya penggemar musik dalam negeri.