Lagu-lagu di Album Barunya Unik, Re.viv.al Berkarya di Waktu yang Tepat

Diperbarui: Diterbitkan:

Lagu-lagu di Album Barunya Unik, Re.viv.al Berkarya di Waktu yang Tepat
Re.viv.al Momen Diwaktu yang Tepat (credit: Dokumentasi Pribadi)

Kapanlagi.com - Re.viv.al telah membuat lagu-lagu di album barunya yang unik daripada sebelumnya, namun lagu ini masih tetap bisa sing along dan kekinian. Terlepas dari banyak faktor, Re.viv.al dengan momen 16 tahun ini akhirnya berkarya di waktu yang tepat.

re.viv.al adalah awal dari fase ketiga perjalanan karir Drive. Yang pertama era 2007-2011, kedua 2011-2021, dan ketiga dimulai 2021 ini. Prosesnya dimulai sejak 2018 ketika Arizki & Rudy Joe mulai bergabung.

Bersama Budi Rahardjo & Dygo Pratama, mereka memantapkan kolaborasi dengan membuat 5 single dan 1 soundtrack film, sebelum akhirnya memutuskan membuat album ke-enam. Hasilnya, 4 lagu baru & 1 lagu lama yang diaransemen ulang.

1. Perubahan Logo

Selain itu, ada juga Perubahan besar juga terjadi pada logo band dan tema artwork. Seperti terlihat di atas, logo baru ini menyiratkan semangat bermusik tak lekang waktu, sekaligus pencapaian kreatifitas tanpa batas.

Sedangkan pengerjaan artwork kali ini sangat ambisius. Selain terlihat orisinil dan imajinatif, kali ini Drive menampilkan seorang tokoh bernama Athena. Bahkan penciptaan tokoh ini juga diikuti dengan narasi mengenai latar belakang kehidupannya.

Sebagai pembuka, single “Love Can Be So Rough” menjadi pilihan menarik. Budi Rahardjo (akrab dipanggil Bhusdeq) sebagai komposer merasa kesulitan untuk menjabarkan seperti apa musik dari single ini. “Dengerin aja lah” jawabnya singkat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Percampuran Musik Band-band Rock Amerika

Karena memang setelah didengarkan, rasanya tidak ada satu band/artis yang pernah membuat musik semacam ini, di dunia khususnya Indonesia. “Untuk lebih mudah dipahami, mungkin lebih ke ‘American Rock’” jawab Dygo Pratama “Karena seperti percampuran unsur musik band-band rock Amerika, bahkan EDM”

Lagu ini adalah 1 dari 3 yang berbahasa Inggris. Go international? “Ini 2021…no more ‘go international’!” sahut Bhusdeq “Pemakaian bahasa dalam lirik lagu jaman sekarang tuh lebih ke arah fonetik.

3. Bisa Bikin Lagu dengan Bahasa Apa Saja

Kamu bisa bikin lagu dengan bahasa apa saja, asal bunyinya enak”. Selain itu tambahnya, sejak musik bisa dijual secara streaming di internet, tidak ada lagi artis lokal atau nasional. Semua artis internasional, karena bisa didengarkan di seluruh dunia. Bahasa adalah pilihan praktis, bukan lagi taktis.

Mengandung unsur ‘love’, sejatinya lirik lagu ini justru menjabarkan sisi lain dari cinta. Jika kebanyakan lagu memuja-muja indahnya cinta, di lagu ini cinta ditampilkan sesuai kenyataan: tidak mulus, penuh perjuangan, dan bahkan rahasia masa lalu.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending