Kapanlagi.com - Usaha keras Gabungan Perusahaan Rekaman Indonesia (Gaperindo) dalam mengurangi pembajakan sejak lima tahun lalu ternyata belum membuahkan hasil maksimal. Hal tersebut disebabkan lantaran banyak faktor, semisal perangkat hukum yang belum tegas terhadap pelaku pembajakan.

Alhasil, kendati gembar-gembor memerangi pembajakan terus dilakukan, tetapi realita yang ada tak seperti yang diharapkan. Demikian diungkapkan Ketua Umum Gaperindo, Togar Sianipar dalam sambutannya pada ulang tahun ke-5 Gaperindo di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (4/10) sore.

Hadir di acara yang dipandu Tia Monica ini, Sekjen Gaperindo Rahayu Kertawiguna, Ketua Harian Gaperindo Binsar Silalahi dan para pihak yang berkaitan dengan industri musik seperti musisi dan pencipta lagu.

“Kami akui sampai sekarang pembajakan belum surut namun menjadi persoalan. Bagaimana tidak? Tempat jualan barang-barang bajakan berada persis dekat pos polisi dan aparat tidak menindak,” urainya.

Untuk itu, sambungnya, diperlukan penegakan hukum yang tegas guna menjerat pelaku pembajakan. Sebab ulah membajak merugikan berbagai elemen yang terlibat di dalamnya.

“Saya tekankan low enforcement guna mengurangi pembajakan. Ini yang mesti tegas karena selama ini kami melihat peran pemerintah belum tegas. Undang-undang yang ada juga sebaiknya dijalankan dengan baik,” jelas Togar.

Selain memperingati hari jadi Gaperindo, pada hari itu juga diluncurkan Gabungan Produser Rekaman Indonesia (Gaperindo) serta membahas kesiapan Gaperindo menyongsong penetapan RUU menjadi UU Hak Cipta oleh DPR pada Februari 2011.  

Berita Foto

+18

Ultah Kelima Gaperindo di Hotel Akmani