Tepati Janji, Afgan Goyang Konser Tunggalnya

Kapanlagi.com - Selain suara yang powerfull, Afgansyah Reza juga identik dengan gaya cool-nya di atas panggung. Namun, dalam konser tunggal perdana yang digelar Sabtu malam (14/2) kemarin, pria kelahiran Jakarta 27 Mei 1989 ini menjadi Afgan yang berbeda.

Sesuai dengan janjinya, solois berlesung pipit itu memberikan performa panggung yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Yup, penyanyi ganteng itu terus berjoget dengan koreo yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa, bersinergi dengan musik racikan Erwin Gutawa.

Konser bertajuk Dari Hati ini dibuka oleh lantunan Terima Kasih Cinta yang dibawakan tanpa musik. Setelah itu bersama The Gandarias, Afgan menyanyikan nomor-nomor hitsnya seperti Panah Asmara, Tak Peduli dan Wajahmu Mengalihkan Duniaku di segmen pertama sambil tak canggung berjoget dengan lincah.

Dibagi dalam lima segmen dengan kostum yang berbeda-beda, namun tak lepas dari warna hitam, putih, dan abu-abu, Afgan benar-benar memanjakan Afganisme yang datang memadati Plenary Hall JCC Senayan. Tak hanya berinteraksi dengan membalas uluran tangan, tapi ia juga meminta tisu penonton untuk mengelap keringatnya.

Konser tunggal yang diiringi orkestrasi Erwin Gutawa memang sudah menjadi impian Afgan sejak lama. Ketika hal itu tercapai, tak ada kata-kata yang bisa dikatakan Afgan selain bersyukur.

"Bisa dibilang selama perjalanan cinta saya, ini paling memorable. Terima kasih sudah menjadi teman kencan saya. Terima kasih sudah berbagi waktu Valentine's day sama saya. Ini salah satu mimpi yang jadi kenyataan," kata Afgan yang langsung direspon dengan teriakan dan tepuk tangan penonton.

Selain dari Jakarta, rupanya konser Dari Hati ini juga dihadiri oleh fans Afgan dari luar negeri seperti Singapura, Brunei, dan Malaysia. Salah seorang wanita dari Malaysia yang tak mau disebutkan namanya berkata bila kedatangannya ke Jakarta khusus untuk menyaksikan konser tunggal Afgan, mengapresiasi kerja kerasnya.

Dan bagi Afgan, keloyalan fans memang begitu ia hargai. Karena tanpa dukungan mereka, mimpi Afgan untuk konser tak akan pernah tercapai. "Penggemar itu sumber energi. Penggemar itu bagian dari konser ini. Terima kasih untuk energinya," pungkas Afgan.