Setelah Spotify, Negara Cina Jadi Korban Berikutnya

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Setelah Spotify, Negara Cina Jadi Korban Berikutnya Taylor Swift ©Splash
Kapanlagi.com - Awal tahun ini, Taylor Swift sukses mengawali penampilannya di Shanghai's Mercedes-Benz Arena untuk promosi album RED. Tapi sejak hari ini, Cina akan bernasib sama seperti negeri paman Sam.


Ya, setelah Taylor Swift menarik semua link streaming albumnya dari Spotify, kini giliran Cina yang mendapat perlakuan sama. Para fans Taylor di Cina tidak akan bisa menikmati 1989 secara gratis.


Menginginkan semua karya seni mendapat nilai yang layak, Pelantun Shake It Off berharap cara ini ampuh mengurangi pembajakan. Menurutnya, streaming adalah salah satu faktor utama penyebab turunnya penjualan album para musisi.


Taylor Swift ©SplashTaylor Swift ©Splash


Namun, ada kemungkinan lebih parah jika Taylor Swift tetap membiarkan lagunya dengan akses gratis. Alasannya pun cukup jelas, perusahaan musik di Cina tidak bisa memenuhi syarat-syarat yang menjamin keuntungan penjualan 1989 bisa dihargai dengan pantas.


Agak sedikit berbeda dengan kasus Taylor Swift dan CEO Spotify, Daniel Ek. Ya, Spotify tetap bisa menjamin laba penjualan album 1989 Taylor Swift lewat streaming meski nominalnya kecil.


Dengan keputusan ini, tampaknya Taylor Swift nggak cuma sukses bikin stres CEO Spotify, tetapi juga para fans di negeri Cina. Nah, untuk kamu para penggemar Taylor, sepertinya kamu harus sedikit merogoh kocek kamu untuk menghargai ide, karya, dan jerih payah Taylor Swift dalam bermusik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(tim/ntn)

Editor:

Natanael Sepaya

Rekomendasi
Trending