Diterbitkan:
Menggantikan posisi Khemod yang tidak bisa hadir karena ada pekerjaan, malam itu dihadirkan drummer dari band emo Killed By Butterfly. "Jadi ini tadi kita nemu drummer waktu lewat Sidoarjo. Ade namanya," ujar Arian bercanda dari atas panggung.
Sepuluh tahun sudah kiprah Seringai dalam dunia musik underground, namun sama sekali tak menampakkan usia mereka yang sudah tak muda lagi. Arian, Ricky dan Sammy masih cukup atraktif di atas panggung, memberikan yang terbaik bagi penggemar musik underground kota Malang.
"Umur gue udah 37 tahun, tapi masih bisa kayak gini. Ini bukan yang pertama kalinya kami main di Malang, mungkin waktu itu beberapa dari kalian masih dalam wujud berlomba-lomba membuahi sel telur," ujar Arian yang malam itu tampak full power, sambil tertawa.
Advertisement
Tepuk tangan pun tak henti-hentinya bergemuruh di bawah gerimis malam itu. Mereka yang datang pun menggoyangkan kepala dan bernyanyi bersama. tak kurang dari 10 lagu mereka suguhkan. Beberapa di antaranya adalah Membakar Jakarta, Dilarang di Bandung, dan yang paling terasa membakar semangat para penonton adalah Serigala Militia.
"Kami tau (11 lagu) ini masih kurang buat kalian. Tapi dia (Ade) hanya berhasil latihan 15 lagu, dan yang 5 salah," ujar Arian, lagi-lagi sambil bercanda, sebelum menutup penampilan Seringai malam itu dengan lagu Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan).
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/dew)
Advertisement