Diperbarui: Diterbitkan:
"Kita kumpulkan dana dari jualan kaos, CD. Juga ke komunitas-komunitas di berbagai daerah. Bahkan pernah ada komunitas di daerah pesan ratusan CD," terang Syaharani.
Hasil penjualan, lanjutnya di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (8/3), ditabung management. Dengan sistem, management memutar tabungan tersebut untuk memproduksi karya.
"Sistem yang jalani menejemen. Sehingga kalau ada apa-apa tetap ada tabungan. Beda kalau dari produser. Karena itu kita harus berjuang dengan apa yang kita yakini," katanya.
Advertisement
Selain itu dengan dana sendiri, ESQI:EF bisa mengerjakan album baru tanpa ditentukan tenggat waktu, "Lebih enak pake tabungan sendiri. Waktu pun bisa diatur. Walaupun ada yang gak bisa hadir saat mengerjakan album, kita bisa saling tunggu. Jadi bukan kejar target," imbuhnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/dis/aia)
Advertisement