Diperbarui: Diterbitkan:
Meski begitu, tak semua artis memperhatikan detail karya yang mereka luncurkan. Memang berlomba menciptakan kualitas adalah hal bagus, tapi aspek lain seperti cover album tentunya juga patut diperhatikan.
Beberapa artis sepertinya yang paling malas mengutak-atik kemasan album mereka. Kebanyakan dari mereka memakai gambar yang mirip dua kali, bahkan lebih. Siapa saja? Ikuti penelusurannya berikut ini.
Advertisement
foto: istimewa
Di daftar pertama kita ada band yang namanya banyak kita jumpai di kaos-kaos dan poster, The Ramones. Meski sangat terkenal, beberapa orang malah tak tahu lagu mereka lho.
Tapi kita akan membahas cover album mereka nih. Band paling kece di era 70 hingga 90-an ini punya gaya fashion yang keren. Karena itu mereka tak segan berpose di beberapa cover album mereka.
Di album self-titled yang menjadi debut mereka, Johnny, Joey, Dee Dee, dan Tommy Ramones mejeng dengan pose keren dalam foto hitam putih. Konsep serupa juga dipakai di cover album ketiga, ROCKET TO RUSSIA.
Cuma beda di pengaturan warna, dan gaya masing-masing personel sih. Tapi secara umum nggak jauh beda lah. Memang suka narsis atau bagaimana nih?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
foto: istimewa
Kalau kamu pernah dengar lagu berjudul Zombie, tentunya kamu ingat The Cranberries. Band Irlandia ini punya musik dan ciri khas vokal yang lain dari kebanyakan band saat itu.
Jika kita amati cover album pertama mereka berjudul EVERYBODY ELSE IS DOING IT, SO WHY CAN'T WE? konsep yang digunakan mirip dengan sebuah album kedua mereka. Keempat personel The Cranberries duduk di sofa dan diselingi tulisan latin judul album mereka gunakan dua kali.
Yang lebih membuat itu tak spesial karena jarak rilisnya berdekatan, yakni pada 1993 dan 1994. Harusnya mereka bisa lebih kreatif dong ya.
Advertisement
foto: istimewa
Band rock alternative ini pun juga termasuk cuek soal penampilan. Tak hanya masalah kostum manggung, urusan cover album pun mereka tak terlalu aware.
Sonic Youth menggunakan cover album studio pertama mereka yang rilis pada 1983, COFUSION IS SEX di mini album mereka beberapa tahun setelahnya.
Bahkan masih cukup jelas terlihat tulisan judul album lama mereka yang mungkin disengaja. Selain warna, bentuk sketsa tersebut sama persis dengan sebelumnya.
Band gaek ini bubar pada 2011 lalu, setelah beberapa kali terjadi permasalahan internal. Beberapa hits populer mereka antara lain Sugar Kane, Cool Thing, Stones, dan masih banyak lagi.
foto: istimewa
Freddie Mercury memang paling jago bikin lagu-lagu emas Queen. Bahkan ia juga lah yang mendesain logo kebanggaan band asal Inggris tersebut.
Mungkin karena terlalu cinta dengan lambang tersebut, Queen sampai memakainya dua kali. Pertama di album A NIGHT AT THE OPERA, dan tak lama kemudian di A DAY AT THE RACES.
Uniknya, kedua album tersebut merupakan sama-sama terinspirasi dari judul film karya Marx Brothers. MUngkin juga ini menjadi alasan Queen untuk menyeragamkan dua album tersebut.
foto: istimewa
Cukup sulit menerka maksud gambar kaos kaki yang dipilih Henry Cow sebagai cover dari tiga albumnya. Padahal, musisi asal Inggris ini mengusung genre yang cukup langka, yakni perpaduan klasik, jazz rock, dan fusion jazz.
Dan uniknya, ketiga album bergambar serupa ini dirilis tiga tahun berturut-turut, yakni pada 1973, 1974, dan 1875. Sepertinya memang ada maksud di balik deretan kaos kaki tersebut.
Ia sendiri mungkin juga tak tahu soal ini. Pasalnya, pencetus gambar tersebut adalah Ray Smith, yang merupakan rekannya sesama seniman.
Sampai kini orang masih menerka-nerka dan tetap menjadi misteri.
foto: istimewa
Ini dia jawara dari musisi paling malas, Nas. Rapper yang juga aktor ini cuek banget soal cover albumnya lho.
Entah karena ingin berkonsep tematik atau apa, tapi empat album ini jadi bukti nyata kemalasan Nas. Dengan konsep sama, keempat cover ini sama-sama memajang wajah, meski dengan tampilan yang berbeda.
Keempat album tersebut yakni ILLMATIC (1994), IT WAS WRITTEN (1996), I AM (1999), dan NASTRADAMOUS (1999). Sebagai rapper kelas atas, mungkin ini caranya untuk cari sensasi.
Tapi di luar itu semua, kualitas dan kemasan harusnya bisa berjalan seimbang ya. Biar nyaman saat didengar, dan juga cakep terpajang di rak CD.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/niz)
Advertisement