Diterbitkan:
"Sebagai seniman saya ini seperti amphibi. Saya pernah di rock dan di dangdut. Kalau di dangdut saya sudah punya Ridho, di rock saya sudah punya Vicky. Bagi saya ini anugerah yang luar biasa. Tidak ada anak emas. Baik Ridho maupun Vicky adalah emas. Meskipun mati merem pun saya sudah tenang," ujar Rhoma Irama.
Tak beda dengan Sonet 2 yang membawakan lagu-lagu daur ulang milik Rhoma Irama, Sonet Rock pun sama. Lagu Bujangan dipilih menjadi single debut. Lagu ciptaan Rhoma di tahun 1980-an ini pada dasarnya menjadi lagu hits dangdut terbaik sepanjang masa yang menempatkan Rhoma Irama sebagai Raja Musik Asia Tenggara oleh majalah Asia Week.
"Tetapi berbeda antara Sonet 2 dan Sonet Rock. Di Sonet Rock tidak ada sedikitpun unsur dangdut, pure rock. Karena saya tidak mungkin menarik Vicky ke wilayah-nya Ridho," terang Rhoma.
Advertisement
Rhoma sendiri yakin lagu Bujangan ini akan bisa mendapat tempat tersendiri dari pecinta musik Indonesia. Karena tema lirik yang pas dengan anak muda. Begitu juga dengan aransemen musik yang digarap Iwan Xaverius, bassis Blackout, membuat nuansa rock-nya mengental.
"Selain itu vokal Vicky sangat different dengan karakter vokal rock lainnya, selain distorsi juga clean," imbuh Rhoma bangga.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/wwn/boo)
Advertisement