Diperbarui: Diterbitkan:
"Kalau saya start nge-DJ sih baru tahun 2010, karena waktu itu bukan nge-DJ tapi jadi promotor, spesifiknya saya ngundang DJ luar negeri. Akhirnya banyak ngobrol terus saya nanya buat bkin lagunya gimana. Saya cobain ternyata gampang, yaudah belajar. Tapi pertama kali main Mei 2013," ujar Lucky saat ditemui di Pisa Kafe, Menteng, Jakarta Pusat pada (1/4).
Lucky yang juga ikut mengisi acara di Dance Till Monday Festival 2015 di Lapangan D Senayan 5 April mendatang ini mengaku belajar DJ secara otodidak dan dari para senior-seniornya. Ia juga menambahkan jika menjadi seorang DJ bukanlah profesi yang mahal karena aksesnya yang lebih mudah sekarang ini.
"Sedang menikmati profesi baru. Belajar dari nol bikin lagu elektronik. Karena hobi, jadinya semangat. Kalau saya suka genre yang house, tapi kalau perform ke luar kota lebih sering bawakan musik yang komersial," ungkap mantan pacar Ardina Rasti ini.
Advertisement
"Dulu profesi ini mahal, tapi sekarang lagu bisa kita beli lewat internet. Kalau misalnya ketemu DJ dari luar tinggal mintain aja lagunya, mereka ngasih kok," lanjutnya.
Tapi, kalau disuruh memilih antara menjadi anak band atau DJ, Lucky mengaku kalau keduanya punya kenikmatan masing-masing. Menurutnya, bisa membuat orang terhibur adalah hal yang terpenting.
"Sebenernya nyaman itu menurut saya saat kita menghibur orang dan dia seneng. Bukan dari caranya, tapi prosesnya bagaimana orang itu senang dengan karya kita," tutup Lucky.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rhm/ntn)
Advertisement