Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pengambilan gambar bird eye view di sebuah kamar, Awkarin terlentang di tempat tidur sedang memandang langit-langit. Bersama dengan itu terdengar dentuman beat yang makin lama makin kencang. Gongnya adalah ketika ia memasukkan sebuah kertas yang membawanya masuk tenggelam ke dalam lamunan terdalamnya.
Itulah awal dari video klip terbaru Awkarin yang berjudul Candu. Ditelisik dari liriknya lagu ini menceritakan bagaimana kebutuhan seseorang akan sosok yang sudah dicintainya. Meskipun dikhianati oleh sang kekasih, kebersamaan yang pernah mereka rasakan menjadi semacam candu untuk diulangi terus dan terus. Akhirnya ini yang membuat ia tak bisa lepas dari kekasih yang telah menduakannya. Sebuah kisah cinta yang dramatis.
Ngomong-ngomong soal pengunaan bahasa dalam lirik, lagu ini dibungkus dengan bahasa Indonesia dalam daily conversation yang tentunya mudah untuk diserap. Awkarin juga menyanyikan beberapa part vokal dalam bahasa Inggris yang juga masih tidak begitu rumit untuk memahami arti dari apa yang diucapkannya.
Advertisement
Pengambilan part vokal Awkarin terdengar layaknya Rihanna yang khas mengambil pendek bait-bait lirik yang ia nyanyikan. Nuansa tersebut cukup berbeda jika kita membandingkan dengan apa yang ia tampilkan dalam lagu BAD.
Secara garis besar apa yang disajikan di video klip tak jauh dari imej Awkarin yang terkenal sebagai bad girl di dunia maya. Satu scene di mana Karin merokok yang menjadi salah hal yang bisa menggambarkan hal tersebut.
Di akhir part video, imajinasi Awkarin pun perlahan menghilang ketika sosok kekasih yang mengkhianatinya dalam video klip mengambil lembar kertas yang dimasukkan ke dalam mulutnya dalam awal video. Akhirnya ia pun tersadar kembali ke ranjangnya tempat di mana klip ini dimulai.
Di samping sinematografinya yang menarik, klip ini rasanya harus memberi peringatan pada para penonton yang masih belia. Konten-konten seperti wanita merokok dan pengambilan sepasang kekasih yang bercumbu tentunya riskan untuk dikonsumsi mereka yang masih belum cukup umur mengingat Awkarin cukup banyak diidolakan oleh remaja belia.
Memang dalam berkarya bebas untuk berekspresi. Tetapi, apa yang dibuat rasanya harus bisa dipertanggung jawabkan, terlebih jika sudah menjadi konsumsi publik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/otx)
Advertisement