Diterbitkan:
"Saya dihubungi oleh pihak Indosiar pada Oktober 2015. Bukan juri ya tapi komentator mewakili Singapura dan sebelum itu udah ada temen-temen radio yang menghubungi saya. Tapi saya pikir kok saya mau ikut ini competition ya, kan saya udah tua. Tapi ternyata bukan sebagai peserta tapi komentator," tuturnya saat berkunjung ke kantor Redaksi KapanLagi.com®, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (17/5).
Saat itu dirinya tak tahu bahwa kompetisi dangdut ini sangatlah besar. "Sebenernya semasa saya berada di sini itu nggak pasti di mana itu D'Academy Asia, seberapa besar itu D'Academy Asia. Tapi setelah seminggu di DA itu barulah saya tahu this is a very big program," ungkapnya.
Namun Kak Ros sempat shock lantaran harus syuting selama kurang lebih 5-6 jam. "Saya sangat shock karena di Singapore tidak pernah ada acara live selama 5-6 jam. Kayak di awang-awang, perasaan nggak pernah ada experience untuk berkomentar tentang dangdut 4 negara dan nggak pernah ada acara 4,5,6 jam," jelasnya.
Advertisement
Karena shock itu pula, Rosalina jatuh sakit di minggu pertamanya. Maklum, acara ini memang menguras tidak hanya mental namun juga tenaga.
"Nggak cuma ada mentally prepare, kamu juga harus ada physically prepare. Jadi di minggu pertama itu juga saya jatuh sakit," tandasnya. Tapi masih tetap semangat kan Kak Ros?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/tch)
Advertisement