Industri Musik Amerika Berada Dalam Dekade Terburuk?

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Industri Musik Amerika Berada Dalam Dekade Terburuk? Nicki Minaj
Kapanlagi.com - Stagnasi pada dunia musik nampaknya tengah terjadi tak hanya di Indonesia, namun juga di Amerika. Penonton seakan dihadapkan dengan sajian musik yang biasa dan tak ada yang spesial.


Bumbu drama dan kevulgaran menjadi pemicu pancingan utama agar orang mau mendengar musiknya. Belum lagi diperparah lagu daur ulang yang dibuat asal-asalan, hanya comot beberapa beat yang kemudian dikembangkan sendiri.


Nampaknya industri musik Amerika tengah mengalami dekade terburuk dalam sejarah. Keseragaman yang menampilkan kevulgaran dan lirik tanpa makna tengah terjadi saat ini, anehnya hal ini justru yang begitu digilai oleh semua orang.


Belum reda soal Miley Cyrus, kemunculan Nicki Minaj dengan klip Anaconda sukses membuat gempar. Dalam klip ini Nicki menampilkan tarian sensual yang memperlihatkan pantat. Bahkan lirik lagu ini sebenarnya menceritakan tentang pantat yang begitu relevan dengan visualnya.


Belum beranjak dari Nicki Minaj, penyanyi yang identik dengan lembah lembut, Taylor Swift kini berubah menjadi sosok yang berbeda. Dia tampil dengan imej dan konsep baru yang sukses membuat semua orang terkejut.


Semua fans mendadak trauma apakah dia akan mengikuti jejak Miley Cyrus yang dulunya terkenal dengan imej baik-baik. Perubahan drastis Nicki muncul saat dia tampil di VMA 2013 di mana dia melakukan twerking di hadapan dunia.


Sepertinya sensualitas dan musik masih menjadi satu kemasan yang laku di dunia musik hingga kini. Apakah ini bentuk baru dalam industri musik atau merupakan degradasi pada industri itu sendiri.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending