Diperkosa Produser, Pengadilan Paksa Kesha Lanjutkan Kontrak

Kapanlagi.com - Tuntutan Kesha untuk memutuskan kontrak dengan Sony Music pasca diperkosa oleh produser, Dr Luke, menemui jalan buntu. Hakim Shirley Kornreich menolak permintaannya dan memaksa untuk melanjutkan kontrak yang udah disepakati Kesha dan Sony sebelumnya.

Menurut Hakim Shirley, kontrak antara Sony dan Kesha tidak bisa dibatalkan begitu saja. Menurutnya, tidak ada tanda kerusakan permanen dalam diri Kesha.

"Kamu meminta pengadilan untuk membatalkan kontrak yang sudah dinegosiasikan dengan seksama dan ini tipikal dalam industri (musik)," ujar Shirley mengutip kurangnya bukti medis dalam dugaan perkosaan terhadap Kesha.

"Insting saya mengatakan, ini adalah hal yang wajar secara komersial," lanjutnya.

Lebih lanjut, hakim menyatakan bahwa selama ini Sony sudah memberikan kesempatan kepada Kesha untuk melakukan rekaman tanpa kehadiran Dr. Luke. Tapi Kesha tak pernah mengambil kesempatan itu.

"Tidak ada tanda yang menunjukkan luka yang tak bisa disembuhkan. Dia sudah diberi kesempatan untuk rekaman," ujar Shirley.

Mendengar keputusan hakim, Kesha menangis di samping ibunya. Dengan putusan ini, mau tidak mau ia harus melanjutkan kerjasamanya dengan Sony, tak peduli dengan kasus perkosaan yang ia alami.

Dilansir dari Ace Showbiz, keputusan hakim ini pun menuai protes dari puluhan fans Kesha yang ada di luar pengadilan. Mereka meminta kepada hakim agar membebaskan Kesha dari Sony dan Dr.Luke.

Tak hanya melakukan protes di depan pengadilan, fans Kesha juga menyerukan hal yang sama di dunia maya. Hashtag #FreeKesha pun menjadi trending di Twitter dan menyedot perhatian dari netizen di seluruh dunia.

Lewat akun Instagram, Kesha mencurahkan isi hatinya tentang putusan hakim. Ia mengaku sudah tak ada yang perlu disembunyikan, dan berharap keadilan akan datang baginya.

"Aku sudah tak punya apa-apa lagi untuk disembunyikan. Aku melakukan ini karena kebenaran sudah memangsa jiwaku dan membunuhku dari dalam. Ini bukan cuma buatku. Ini buat semua perempuan, untuk semua orang yang pernah merasakan tindak kekerasan baik secara seksual, emosional dan mental. Aku harus mengatakan kebenaran. Jadi hasilnya akan jadi seperti yang seharusnya. Sekarang tak ada lagi yang bisa kulakukan. Rasanya sangat mengerikan karena tak punya kontrol untuk nasibmu. Tapi ini adalah bagian dari hidupku," tulisnya.