Di Jak Jazz 2013, Idang Rasjidi Bawa Nuansa Melayu dan Seriosa

Penulis: Rizqi Zhairisma

Diperbarui: Diterbitkan:

Di Jak Jazz 2013, Idang Rasjidi Bawa Nuansa Melayu dan Seriosa Idang Rasjidi ©KapanLagi.com
Kapanlagi.com - Pianis jazz kawakan, Idang Rasjidi memberikan sentuhan berbeda ketika tahun ini kembali didapuk untuk menjadi penampil di Jakarta International Jazz Festival 2013. Tahun ini, ia memasukkan nuansa melayu dan seriosa ke dalam penampilannya.


"Saya akan memperkenalkan seorang laki-laki yang masih sangat muda. Masih 19 atau 20 tahun usianya," kata Idang memperkenalkan vokalis di Istora Senayan, Jakarta Pusat (19/10).


"Ia berasal dari daerah yang sama dengan saya. Ia penyanyi antar kampung. Kerjanya menyadap karet. Ketemu pas ia nyanyi di panggung. Lulus SMK Pertanian. Namanya Yendri Blacan. Ia adalah penyanyi dangdut Melayu," lanjutnya.


Lalu kolaborasi apik pun diperlihatkan. Penonton tak kuasa untuk menahan riuh teriakan dan tepuk tangan. Idang berhasil meramu warna vokal melayu dengan iringan musik jazz. Juga ketika ia memanggil seorang penyanyi wanita dengan lantunan vokal seriosa.


Idang tampil layaknya anak muda. Pria kelahiran Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, 26 April 1958 ini seolah melepas sisi tuanya. Ia bermain dengan atraktif, mengenakan kupluk dan baju warna hitam.


Ia tak kalah enerjik kala menekan tuts piano ketika disandingkan dengan anak-anak muda yang bermain bass, gitar, drum, saksofon dan perkusi di atas panggung. Menurutnya, ia hanya ingin bermain musik dengan baik.


Dan musik jazz adalah segalanya bagi musisi yang pernah berkolaborasi dengan Abadi Soesman, Ireng Maulana, Kiboud Maulana, dan pernah membentuk grup bersama Indra Lesmana.


"Terimakasih. Dalam suasana yang sederhana. Kita masih semangat. Saya kesini karena saya main musik. Because I Love Jazz," tandasnya.



 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ato/rzm)

Editor:

Rizqi Zhairisma