Diterbitkan:
Bagi Cupumanik lagu ini adalah sikap deklarasi kebebasan mereka yang datang dari kesadaran pribadi. Cupumanik mengatakan bahwa mereka saat ini adalah pribadi apolitis.
"Dulu Cupumanik menaruh perasaan dan merespon persoalan politik dengan hati atau perasaan, dan ternyata itu sudah jauh dari manfaat. Lagu ini adalah cerita, bahwa kami sudah menarik diri dari kehidupan politik negara," seperti dikutip dari press rilis.
Apolitis ini pun dituangkan dalam bentuk visual oleh Cupumanik, Dalam pembuatan klipnya, mereka mendapat banyak dukungan dari tokoh sepaham dengan apa yang mereka pikirkan. Para 11 tokoh yang terdiri dari berbagai golongan ini memberikan testimoninya di klip tersebut.
Advertisement
Mereka hadir dengan testimoni personalnya, sekitar 11 cameo memperlihatkan isi pikiran mereka pribadi melalui kertas besar. Mereka adalah: Adib Hidayat (Managing Editor Rollingstone Indonesia), Once Mekel (ex vokalis Dewa), Marcell Siahaan (solois dan drummer Konspirasi), Andre Sumual (Editor in chief majalah Trax), Ramon Y. Tungka aktor film, Dikie (pengusaha muda clothing Rockmen Inside), Oddie (seorang artis tattoo wanita), Yukie (vokalis PAS & Tendo Star), Gustaff (budayawan muda dari Bandung dan pendiri Common Room Networks Foundation), Dempak (vokalis band Jeruji) dan Eno (drummer Netral)," paparnya.
Lebih lanjut Cupumanik menegaskan bahwa lagu ini bukan lah lagu berkeluh kesan melainkan sebuah sikap mencari solusi bernegara. Ini merupakan suatu terapi diri untuk menjaga kewarasan diri dari negara yang sedang sakit dan luka.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(prl/faj)
Advertisement