Diterbitkan:
Pasalnya ada kontestan/nominasi yang memiliki kemampuan dan saat performance terlihat biasa aja. Bahkan dapat dikatakan jauh dari bagus. Namun karena kontestan itu berasal dari kalangan mampu atau mampu menggalang massa maka peserta tersebut akhirnya menjadi pemenang.
Lalu bagaimana dengan ajang bergengsi musisi anak bangsa, Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards? Apakah pemenang dari masing-masing nominasi juga berasal dari jumlah polling sms yang masuk?
Menurut Bens Leo, AMI Awards adalah event musisi tanah air yang lebih fair dibanding ajang lain. "Ini lebih fair karena gak ada rapat sehingga gak ada negoisasi," katanya.
Advertisement
Bahkan karena tidak dapat bernegoisasi masing-masing produser akan menjagokan artisnya sendiri-sendiri. Sehingga menjadi daya tarik sendiri. "Itu yang menarik dan gak bisa dipengaruhi," lanjutnya, Kamis (20/6).
Selain itu tidak sedikit kejadian di luar dugaan yang terjadi pada ajang ini. Padahal jika di event lain mungkin akan berbalik. "Misalnya, Krisdayanti pernah kalah sama satu suara dengan penyanyi baru. Padahal saat itu nama Krisdayanti terkenal," jelasnya lagi.
Sehingga, kepada KapanLagi.com, Bens mengaku penilaian akhir untuk menentukan penerima penghargaan tidak diketahui sama sekali oleh para penilai dari 300 anggota emas yayasan AMI Awards.
"Walau anggota mereka tak pernah ketemu dalam memilih karena kesibukan masing-masing. Jadi gak ada rapat juri akhir. Panitia pun gak tau yang menang. Panitia tahu setelah suara yang terkumpul ditabulasi notaris dan dibuka saat malam puncak. Notaris juga gak ada hubungan dengan musik," imbuhnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/dis/faj)
Advertisement