Badan Ekonomi Kreatif, Choky Netral: Maaf Kalau Kurang Optimis

Penulis: Natanael Sepaya

Diperbarui: Diterbitkan:

Badan Ekonomi Kreatif, Choky Netral: Maaf Kalau Kurang Optimis Coki Netral ©KapanLagi.com/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Banyak cara yang dilakukan musisi dalam menciptakan karya-karyanya. Mulai dari menciptakan konsep, aransemen, dan materi yang baik, hingga proses distribusi dan penjualannya. Seperti yang kini masih dilakukan Choky bersama Netral.


Netral rekaman per tanggal 1. Musiknya beda, kalau kemarin mid-tempo, sekarang mau lebih divers. Pelan gak ada, kalau nge-jam lebih real lebih rude. Lirik dari Bagus, tapi belom bisa mastiin liriknya gimana karena biasanya kita dengerin musiknya. Netral lebih suka musik udah solid baru lirik," ungkap Choky saat ditemui usai menonton screening film ROCK N LOVE, di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/1).


Namun Choky pun sadar banget kalau musisi tanah air saat ini akan semakin sulit bertahan. Masalahnya nih, badan ekonomi kreatif sudah lama berjalan tapi banyak musisi masih kesulitan dalam setiap proses kreatif mereka.


"Mohon maaf kalau kurang optimis, soalnya sudah berjalan belasan tahun. Dengan janji pemerintah yang itu-itu aja, menurut gue wait and see aja sih. Kalau memang ada perubahan secara positif sih bagus. Kalau nggak, setidaknya gue nggak ngarep," lanjut gitaris Netral ini.


Netral lebih suka musik udah solid baru lirik ©KapanLagi.com/Budy SantosoNetral lebih suka musik udah solid baru lirik ©KapanLagi.com/Budy Santoso


Choky yang juga berstatus sebagai gitaris Deadsquad pun nggak berharap banyak deh kalau ketua badan itu nantinya dari kalangan musisi juga. Selain lambatnya realisasi dari setiap janji pemerintah, pembajakan masih jadi momok mengerikan bagi setiap musisi. Tanpa adanya dukungan royalti, anggapan Choky tentang modal pun jadi sangat masuk akal.


"Peraturan ada, tapi enforce-nya nggak ada. Dari dulu masalahnya itu. Mau UU apa juga kalau nggak ada enforcement nggak ngaruh. Harus ada enforce-nya. Misalnya polisi pembajak lah. Pemerintah cuma kasih sekedar UU. Harusnya pemerintah beresin royalti selayaknya hak para musisi seperti yang ada di seluruh dunia," tegasnya.


"Pembajakan kan kita nggak dapat royalti. Rekaman butuh modal. Bukannya gimana ya, kalau memang peraturannya jelas kan gak susah. Sementara kami dimintai pajak yang lebih. Pajak dari mana, royalti aja gak ada," timpalnya lagi.


Karena hal inilah Choky dan Netral masih merasa kurang optimis soal penjualan album. "Masih konvensional. Makanya kurang optimis karena kita jual secara konvensional, digital juga. We'll see, kalau memang badan ekonomi kreatif works, ya hore, kalau nggak, jalan kayak biasa aja," pungkasnya.


Kamu setuju dengan Choky? Coba kasih alasan kamu di sini dong.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/aal/ntn)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending