Diperbarui: Diterbitkan:
Putri Diana tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, Prancis, pada tahun 1997. Bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed dan seorang supir, Putri Diana kehilangan nyawa dalam kondisi sangat tragis.
Namun, siapa sangka, ternyata kejadian itu kini dikaitkan dengan album The Smiths, yang lagunya kebanyakan ditulis oleh Morrissey. Sekitar 10 tahun sebelum Putri Diana meninggal, Morrissey merilis album berjudul QUEEN IS DEAD.
Belakangan album itu jadi pembicaraan banyak orang karena memiliki banyak kemiripan dengan kematian Putri Diana bersama kekasihnya. Sampai, sebuah situs Dianamystery.com menyebut Morrissey telah meramalkan meninggalnya Putri Diana.
Advertisement
©istimewa
QUEEN IS DEAD adalah album terpenting milik The Smiths. Lagu-lagu di album ini hampir sangat mewakili suara anak muda pada tahun 80-an. Dirilis pada tahun 1986, album ini menandai lahirnya genre musik post punk.
Tak disangka, judul album itu kini sering dikaitkan dengan kematian Putri Diana. Cover album ini menampilkan aktor asal Prancis bernama Alain Delon. Secara kebetulan, orang yang pertama mengumumkan kematian Putri Diana bernama Alain juga. Dia adalah Dokter Alain Paive.
Selain itu, Diana juga menyebut dirinya adalah seorang ratu bagi semua orang. "Aku ingin jadi seorang Queen of People's Hearts, di hati semua orang," kata Diana pada tahun 1995.
Lagu-lagunya pun bertema tentang kematian. Bahkan Alhasil, banyak yang percaya QUEEN IS DEAD seperti memprediksi kematian Putri Diana. Apa kamu percaya?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
©istimewa
Morrissey merilis album MALDJUSTED pada tahun 1997, sebulan sebelum kecelakaan tragis Putri Diana. Di album tersebut terdapat single berjudul Alma Matters.
Menariknya, kecelakaan Putri Diana terjadi di terowongan benama Alma. Putri Diana tewas di terowongan Alma, Paris, bersama kekasihnya Dodi Al Fayed, dan seorang supir.
Nah, di cover artwork Alma Matters, Morrissey terlihat berpose di depan sebuah mobil. Di back cover, terdapat tiga pria dan sebuah pilar. Yang anehnya, mobil Putri Diana memang menabrak sebuah pilar.
Hal ini semakin jadi penuh misteri setelah di lirik lagu seperti menggambarkan perasaan hati Putri Diana, yang secara kontroversial jatuh hati kepada Dodi Al Fayed.
So: the choice I have made
May seem strange to you
But who asked you, anyway ?
It's my life to wreck
My own way
You see: to someone, somewhere, oh yeah ...
Alma matters
In mind, body and soul
In part, and in whole
Advertisement
©istimewa
Lagu satu ini hanya terdiri dari dua verse. Bagian kedua verse lagu tersebut menggambarkan seseorang yang sedang berada di luar rumah. Sementara di verse pertama, Morrissey menyebutkan waktu 20 tahun, 7 bulan dan 27 hari.
Jika merunut pada Alkitab abad ke- 20 versi Raja James. Di sana bisa ditemukan, pada bab ke- 7 terdapat 27 ayat. Ingin tahu apa yang dituliskan pada ayat ke 27?
"Her house is the way to Hell, going down to the chambers of death," tulis ayat 7:27. (Rumahnya adalah jalan menuju neraka, memasuki ruang kematian)
Seperti yang diketahui, suasana istana memang tidak pernah membuat nyaman Putri Diana. Sementara, going down to chambers of death, bisa diterjemahkan tragedi saat mobil Putri Diana memasuki terowongan Alma untuk menemui ajalnya.
When you walk without ease
On these streets where you were raised
I had a really bad dream
It lasted 20 years, 7 months, and 27 days
And I know that, I know that
I never had no one ever
Now I'm outside your house
I'm alone
©istimewa
Lagu ini dianggap sebagai lagu romantis sepanjang masa. Dikisahkan seseorang yang rela meninggal dengan pasangannya.
Judul There Is A Light That Never Goes Out sendiri diambil dari monumen The Flame of Liberty yang jadi replika api obor patung Liberty. Monumen ini adalah simbol persahabatan antara Amerika Serikat dan Prancis.
Faktanya, monumen itu terletak tepat di atas terowongan Alma, tempat tewasnya Putri Diana. Karena kesamaan tersebut, banyak orang yang menjadikan monumen The Flame of Liberty sebagai makam dari Putri Diana.
Lagu ini sudah diciptakan oleh Morrisey pada tahun 1987. Dan 10 tahun kemudian, lagu ini sangat cocok dengan pengalaman Putri Diana yang diasingkan oleh keluarga istana. Tidak sedikit juga orang yang menganggap lagu ini telah meramalkan kematian Putri Diana.
Take me out tonight
Where there's music and there's people
Who are young and alive
Driving in your car
I never never want to go home
Because I haven't got one anymore
Take me out tonight
Because I want to see people
And I want to see life
Driving in your car
Oh please don't drop me home
Because it's not my home, it's their home
And I'm welcome no more
And if a double-decker bus
Crashes in to us
To die by your side
Is such a heavenly way to die
And if a ten ton truck
Kills the both of us
To die by your side
Well the pleasure, the privilege is mine
facebook.com/morrissey
Ditanya oleh jurnalis Swedia setahun setelah kematian Putri Diana, sedari awal, Morrissey memang sudah yakin kalau tragedi kecelakaan mobil Putri Diana bakal terjadi.
"Ini sudah dapat diprediksi. Hal ini memang akan terjadi. Grace Kelly, James Dean, bla-bla-bla, dan sekarang Putri Diana," ujarnya.
Morrissey menyebutkan James Dean dan Grace Kelly karena mereka adalah selebritis yang meninggal karena kecelakaan mobil. Jawaban ini cukup mengejutkan karena pada waktu itu tidak ada selebritis yang berkomentar seperti Morrissey.
Tak heran, setelah itu karya-karya dari Morrissey dikaitkan dengan misteri kematian Putri Diana.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement