Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dunia hiburan tak hanya mengenal die-hard fans, tetapi juga kini muncul fenomena die-hard haters. Semakin seseorang meraih popularitas mainstream, semakin banyak juga orang yang bakal membencinya.
Itulah yang dialami oleh para popstar Hollywood belakangan ini Fenomena haters telah jadi momok bagi para penyanyi. Lewat sosial media, celaan haters bisa kejam dari pembully manapun.
Namun, popstar ini berusaha menghardik para haters lewat lagu. Lagu-lagu ini jadi semacam luapan dan reaksi terhadap haters yang berusaha menjatuhkannya.
Advertisement
Tak hanya itu, pesan lagunya pun bisa sangat universal. Soalnya, lirik lagu ini bisa mewakili siapa yang saja yang jadi korban para haters. Kamu punya haters juga? Nyanyikan saja lagu ini!
©KapanLagi.com
Diproduseri oleh Dr. Dre dan Mike Elizondo, lagu ini sebenarnya diciptakan untuk grup hip hop Eminem, D-12, yang bakal masuk di soundtrack film 8 MILE. Tapi, sejak 50 Cents bergabung dengan label Eminem - Dr Dre, track itu pun punya tuan baru.
Benar saja, di tangan 50 Cents track ini sukses luar biasa. Berhasil merajai Billboard 9 minggu berturut, dan tiap malam di seluruh club di Amrik memainkan lagu ini.
Seperti biasanya, orang yang sukses mendadak seperti 50 Cents bakal langsung mendatangkan haters. Namun, lewat lagu ini, 50 Cents seperti punya tameng. Dalam sebaris lirik, 50 Cents tahu semakin banyak haters, justru makin buatnya mendapatkan untung.
And if they hate then let them hate and watch the money pile up.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
©splash
Attitude dan ego dari Kanye West selalu menuai kontroversi. Tak sedikit yang benci dengan rapper yang menganggapnya lebih jenius dari Walt Disney ini. Bahkan, kelakuannya ketika 'membajak' piala Taylor Swift di VMA 2009 menyebabkan Kanye jadi public enemy. Betapa tidak, Barack Obama saja sampai menyampaikan pendapat negatifnya untuk Kanye.
Tapi Kanye tetaplah Kanye. Ia tak pernah memperdulikan pendapat orang lain. Seperti yang ditulisnya di lirik lagu Bring Me Down. Bagi Kanye, lebih baik sibuk mengejar kesuksesan daripada terus sibuk menanggapi haters.
There’d always be somebody that shoot down any dream. / There’ll always be haters, that’s the way it is. / Hater n****s marry hater b*****s and have hater kids. / But they’re gonna have to take my life ‘fore they take my drive / ’cause when I was barely living, that’s what kept me alive
Advertisement
©splash
Ah, siapa yang tak pernah menggerutu kelakuan Miley Cyrus belakangan ini? Apalagi setelah putri dari Billy Ray Cyrus tersebut merilis BANGERZ tahun lalu. Sejak itu, Miley mulai dibenci banyak orang karena gayanya yang berubah vulgar dan liar.
Miley Cyrus mengambil risiko besar dengan meninggalkan imej gadis baik-baik sebagai Hannah Montana. Alhasil, perubahan drastis ini tak mudah diterima, terutama dari kalangan orang tua yang memiliki putri remaja.
Seakan mencoba bereaksi dengan komentar negatif itu, Miley pun merilis lagu We Can't Stop. Lagu ini jadi anthem paling seru dari sosok Miley. Ia tahu caranya bersenang-senang tanpa terbebani opini publik.
Nah, hanya karena Miley mencoba jadi dirinya sendiri, tak lantas orang-orang berhak mencap mantan kekasih Liam Hemsworth ini buruk. Miley merasa tak apa-apa jika harus dibenci karena kejujuran daripada dicintai karena kebohongan semata, so she's just being Miley, we cant stop then.
Remember only God can judge ya, forget the haters ’cause somebody loves ya
©splash
Beyonce dan Nicki Minaj bikin kedua fans mereka gempar. Secara mendadak, kedua penyanyi seksi itu merilis single duet Flawless versi remix. Lagu ini seperti jawaban yang sudah diendap Beyonce sejak lama.
Lagunya sendiri tentang perempuan yang masih dianggap hanya punya modal kecantikan daripada isi kepala. Apa yang selama ini jadi obsesi para kaum hawa adalah tampil sempurna di depan pria.
Beyonce nampak mencoba mengangkat pengalamannya sebagai orang diajarkan untuk tetap sempurna di depan publik. Tapi, kaum wanita juga tentu punya hak untuk meluapkan kemarahan. Menariknya lagi, lagu ini juga menjawab insiden Solange Knowles dan Jay Z di lift yang menghebohkan itu. Yang katanya, "Memintaku untuk membantu dan berikan karma yang baik, tidak, kami naik pitam, gadis ini terus naik seperti lift," ujarnya di lagu Flawless.
Momma taught me good home training
My Daddy taught me how to love my haters
My sister told me I should speak my mind
My man made me feel so God damn fine, I'm flawless!
©splash
Lagu ini adalah luapan emosi Britney terhadap pemberitaan buruk media. Seperti yang kita tahu, tahun 2007 adalah masa terburuk Britney dalam karirnya yang penuh gosip miring. Imej di media tersebut pasti saja mempengaruhi opini publik.
Banyak yang menggunjing Britney karena tindakannya yang mengejutkan semua orang. Padahal di puncak karirnya pada tahun 2000-an, Britney selalu dipuja media, apakah ini karma?
Lalu lewat Piece of Me, Britney mengatakan dirinya masih tetap lebih sukses dari orang yang menggunjingnya. Dia masih tetap popstar dengan segudang lagu hits. Britney juga mengungkapkan kebanggaannya jadi seorang ibu bagi anak-anaknya.
I’m Miss bad media karma. / Another day another drama. / Guess I can’t see the harm / In working and being a mama. / And with a kid on my arm. / I’m still an exceptional earner. / And you want a piece of me
©KapanLagi.com
Sungguh aneh juga sosok Taylor Swift memiliki banyak haters. Tapi itulah dunia hiburan, semakin seseorang populer, semakin banyak juga yang tidak menyukainya. Apalagi, jadi haters kini sudah memiliki nilai kekerenan tersendiri.
Kebanyakan orang membenci Taylor karena dia selalu menyindir para mantan di lagu ciptaannya. Lantas saja, Taylor jadi punya imej pencipta lagu cengeng yang sering ganti-ganti pacar. Apalagi Taylor selalu sukses memboyong awards, alhasil haters dari kalangan artis pun ikut-ikutan hadir.
Mencoba bereaksi dengan opini itu, Taylor lalu menumpahkannya di lagu Shake It Off. Dengan jelas, Taylor mengatakan haters dan para pria playboy itu sama-sama perlu dienyahkan. Simak liriknya berikut ini.
'Cause the players gonna play, play, play, play, play
And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate (haters gonna hate)
I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/trn)
Advertisement