Diperbarui: Diterbitkan:
Seperti semua hal, bersolo karir juga punya sisi baik dan buruk. Tidak sedikit publik yang mungkin berkomentar, bagaikan kacang lupa kulit.
Mengambil keputusan di luar zona aman dan nyaman tidak pernah mudah. Tetapi lima penyanyi ini menjalaninya. Ada yang kemudian kembali ke bandnya, ada juga yang sampai sekarang tetap bertahan solo karir. Yang penting, sudah pernah! Menurutmu, mereka lebih baik solo karir atau bernyanyi dalam grup?
Advertisement
@erickaecourtney.wordpress.com
Satu contoh mudah. Sejak bersama Destinys Child, Beyonce sudah menjadi lead singer. Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan ketika dia keluar dari vokal grup tersebut, lantaran memang dia selalu menonjol.
Keputusan Beyonce terbukti tepat. Lihat dia sekarang dengan tur Mrs Carter-nya. Pernikahannya dengan Jay Z tampaknya justru memperkuat karir ibu Blue Ivy ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
@www.gwenstefani.com
Tidak ada yang menyangkal kebesaran No Doubt di era 90an dengan album TRAGIC KINGDOM dan lagu Don't Speak. Tetapi ketika Gwen Stefani mengeluarkan LOVE. ANGEL. MUSIC. BABY. pada 2004, dia membuka mata publik.
Sudah lama mempesona dengan kecantikan dan gaya berpakaiannya yang memang lain dari yang lain, Gwen sebagai penyanyi solo disambut gembira. Dia datang membawa konsep Harajuku yang sukses mewarnai dunia pop saat itu.
Gwen kemudian memutuskan kembali bersama 'keluarga' No Doubt-nya, dan merilis PUSH AND SHOVE di 2012, yang sayangnya tidak sangat sukses.
Advertisement
@ryanseacrest.com
Sejak awal, Black Eyed Peas sudah mencuri perhatian. Bukan saja mereka menawarkan musik cerdas dengan gaya warna-warni yang keren, namun juga keberadaan Fergie sebagai satu-satunya personel perempuan tentu terlihat menarik.
THE DUTCHESS dirilis pada 2006, dan album itu meledak. Sampai sekarang, Big Girls Don't Cry pun masih diputar dan dinyanyikan. Pada akhirnya, BEP terpaksa diam dulu lantaran kesibukan para personelnya, terutama will.i.am.
@www.npr.org
Pada era 90an, Nsync pernah merasakan manisnya popularitas. Sekalipun saat itu ada banyak sekali boyband, mereka tetap menonjol. Justin Timberlake berada di antara personel lainnya, menari dan bernyanyi.
Tahun 2002, album JUSTIFIED meledak bersamaan dengan kisah cintanya bersama Britney Spears. Justin terus melaju sampai ke dunia akting, dan baru-baru ini merilis THE 20/20 EXPERIENCE, sebuah album comeback yang menunjukkan kedewasaan bermusiknya.
@www.last.fm
Dulu, orang seringkali berpikir Matchbox Twenty adalah Rob Thomas. Tidak bisa sepenuhnya disalahkan, tentu saja. Bagaimanapun vokal Rob dan musik mereka berhasil menjadi identitas tersendiri. Maka saat Rob mengumumkan akan bersolo karir, publik langsung yakin, Matchbox Twenty akan bubar.
Nyaris bersamaan dengan ...SOMETHING TO BE yang melejit di chart-chart dunia, single kolaborasinya dengan Carlos Santana yang berjudul Smooth juga beredar, dan sama meledaknya. Rob sempat pula merilis album solo kedua, CRADLESONG.
Di akhir tahun 2012, Rob merilis NORTH. Kali ini bersama Matchbox Twenty. Ya, mereka kembali bersama? Apakah berhasil meraih sukses seperti dulu? Sayangnya, tidak.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rea)
Advertisement