Diperbarui: Diterbitkan:
Ya, kali ini kita akan kasih kamu beberapa lagu yang bercerita mengenai aborsi. Sebuah hal kejam yang sama dengan mengambil hak hidup dari seorang bayi. Beberapa band yang ada di sini memakai lagu seperti ini karena pengalaman mereka, beberapa hanya menyindir banyaknya aborsi yang terjadi di negara ini.
Langsung aja deh kita simak daftarnya dan jangan lupa diambil pesan moralnya ya!
Advertisement
Madonna/KapanLagi®
Lagu yang pertama ini datang dari penyanyi yang pasti kalian tak sangka-sangka. Ya, Madonna, seperti diketahui adalah seorang divapop yang biasanya menganut tema-tema cinta dan kehidupan pada lirik-lirik lagunya.
Lagu Papa Don't Reach ini menceritakan mengenai seorang kehamilan gadis muda yang ingin berbicara kepada ayahnya di saat yang berat tersebut. Lagu ini sempat menyulut kontroversi besar-besaran, grup anti-aborsi memuji-muji Madonna, sedangkan di lain pihak, grup pendukung aborsi membenci Madonna habis-habisan.
Beberapa penggal lirik pada lagu tersebut adalah:
Papa don't preach, I'm in trouble deep
Papa don't preach, I've been losing sleep
But I made up my mind, I'm keeping my baby, oh
I'm gonna keep my baby, mmm...
He says that he's going to marry me
We can raise a little family
Maybe we'll be all right
It's a sacrifice
But my friends keep telling me to give it up
Saying I'm too young, I ought to live it up
What I need right now is some good advice, please
Video by: madonna
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Yellowcard/Cltampa.com®
Lagu yang berikutnya datang dari band punk pop asal Amerika, Yellowcard. Lagu yang manis ini menceritakan mengenai sang vokalis, Ryan Key yang pada masa mudanya pernah membuat pacarnya hamil.
Ryan dan pacarnya memutuskan untuk mengaborsi bayi tersebut karena mereka merasa terlalu muda untuk mengasuh anak pada saat itu. Namun hal itu disesali oleh Ryan, seperti yang Ia gambarkan pada lirik lagunya Ten ini:
I found out in the fall. I've been gone
On the road for a year
She said,
"Honey, I've got real bad news" and
Then there were just tears
And we would never be the same again
Since then I've often wondered
What you might have been like
How it would have felt to hold you,
Would you have my eyes?
Don't you think we would've been best friends?
You would be ten and I'd be
Driving you to school
You would tell all your friends
That you thought I was cool
And you would have
All the love in my heart
Yeah, you would have
All the love in my heart
Dia membayangkan andai saja anak tersebut tidak di aborsi, maka dia sekarang pasti sudah berusia 10 tahun.
Video by: Alessandra Lampertico
Advertisement
Graham Parker/Musicbloodline.info®
Lagu ini merupakan tembang dari seorang penyanyi pop asal Inggris, Graham Parker. Parker jelas-jelas menceritakan mengenai aborsi yang dilakukan oleh seorang yang Ia kenal.
Namun masalahnya, muncul kontroversi karena beberapa pihak menyebutkan bahwa lagu ini mengenai mendukung aborsi, dan beberapa menyangka lagu ini menolak aborsi. Hal tersebut terjadi karena lirik pada lagu Parker ini memang bermakna ganda dan sulit ditafsirkan. Coba lihat pada baris lirik ini:
The doctor gets nervous completing the service
He's all rubber gloves and no head
Yes, he fumbles the light switch, it's just another minor hitch
Wishes to God he was dead
Well I ain't gonna cry, I'm gonna rejoice
And shout myself dry and go see the boys
They'll laugh when I say I left it overseas
Pada bait tersebut Parker menyebutkan bahwa dia tidak akan menangis, dia malah akan merayakannya. So, ini merupakan sebuah pesan untuk mendukung aborsi?
Video by: the winner
Amanda Palmer/Biznology.com®
Lagu Oasis ini datang dari Amanda Palmer, seorang penyanyi solo yang sempat tergabung dengan band The Dresden Dolls. Lagu ini menceritakan seoran wanita yang datang ke sebuah pesta, mabuk, lalu diperkosa oleh seorang laki-laki.
Lalu sang perempuan mengajak temannya yang pernah melakukan aborsi untuk check-up, dan hasilnya? Positif. Dia akhirnya melakukan aborsi bersama sang laki-laki tersebut. Kalian bisa temukan itu semua pada bait:
When I got to the bedroom
There was somebody waiting
And it isn't my fault
That the barbarian raped me
When I went to get tested
I brought along my best friend
Melissa Mahoney
who had once been molested
And she knew how to get there
She knew all the nurses
They were all really friendly
But the test came up positive
When I got my abortion
I brought along my boyfriend
Video by: Amanda Palmer
Dir en Grey/Fanart.tv®
Lagu yang terakhir ini mungkin yang paling mengena. Mazohyst of Decadence datang dari band asal Jepang, Dir en Grey. Lagu tersebut cenderung sangat slow, gelap, dan menyayat hati, terutama jika kamu lihat klipnya! Serem!
Kata Mazohyst yang memang sengaja disalahkan penulisannya (seharusnya masochist) sengaja dilakukan karena dilarang oleh media Jepang. Lagu ini menceritakan aborsi itu melalui sudut pandang sang janin.
Sang janin yang bahkan belum punya nama berbicara layaknya Ia ingin dilahirkan oleh sang ibu, dia ingin dicintai. Janin tersebut juga mengatakan bahwa dirinya yang belum lengkap harus ditarik secara paksa oleh dokter yang bermata kejam. Lalu dia merasa dirinya berada di dalam sebuah kantong plastik hitam. Bahkan pada akhir lagu, sang janin menyebutkan bahwa dirinya dibakar hidup-hidup dan mengatakan kalimat terakhirnya, 'Selamat Tinggal'.
Langsung aja kalian cek klip ini, dijamin bakal merinding!
Video by: Keiki666
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/gtr)
Advertisement